Suara.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Nasir Djamil menilai Ruhut Sitompul cocok masuk masuk Istana menjadi staf di Kantor Staf Kepresidenan.
"Dia (Ruhut) sudah cocoklah. Karena beliau selama ini mendukung Jokowi," ujar Nasir kepada Suara.com, Selasa malam (25/10/2017).
Pernyataan Nasir untuk menanggapi kabar yang menyebutkan setelah Ruhut keluar dari anggota Fraksi Demokrat, ditawari masuk Istana.
Nasir dapat memahami alasan Ruhut ingin keluar dari anggota Fraksi Demokrat. Ruhut merasa sudah tidak nyaman dengan internal Demokrat, terutama Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono karena sudah tidak berkuasa di pemerintah lagi.
"Ya tentu beliau (Ruhut) sudah tidak nyaman lagi di Demokrat, mungkin juga karena SBY nggak berkuasa lagi, dia nggak nyaman. Ya mungkin saja seperti itu ya. Jadi SBY, sudah nggak berkuasa lagi sekarang Jokowi berkuasa jadi pindah ke Jokowi," katanya.
Nasir tidak mau bicara lebih jauh mengenai jalan politik Ruhut. Dia berharap jika Ruhut benar-benar masuk lingkungan pemerintah, dia bisa menerjemahkan Nawacita yang digemakan Jokowi.
"Tapi kan itu pilihan politik Bang Ruhut, kita nggak boleh mencampuri, tapi ya tentu saja mungkin ya kita berharap di tempat itu beliau lebih baik dan mampu menerjemahkan nawacita Presiden," katanya.
Nasir meyakini Jokowi siap menerima resiko jika Ruhut masuk Istana.
"Ya tentu saja Presiden akan memilih dan memilah apakah Pak Ruhut jadi juru bicara apa atau jadi apa. Ketika Presiden menempatkan dia (Ruhut) pada satu tempat berarti Presiden kan sudah siap menerima resikonya," kata dia.
Saat ini, Ruhut telah menjadi tim kampanye bagi pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat di pilkada Jakarta.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Begini Kalau Warga Kampung Kumuh Pusat Jakarta Bicara Pilkada
Akhirnya Kemenag Jawab Panjang Lebar Kasus "Al Quran Palsu"
Wartawan Ini Tak Takut Dilaporkan Suami Mirna ke Polisi
Pengacara Jessica Disebut Pengecut dan Bawa Pendukung ke Sidang
Titi Rajo Bintang: Saya Percaya Ahok Tak Punya Hati Jelek
Amir Papalia Tahu Pembunuh Mirna dari Paranormal!
Hotman Paris Siap Diperiksa Polisi Gara-gara Bentak Goblok
Berita Terkait
-
Bloomberg New Economy Itu Apa? Jokowi Resmi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat
-
Jokowi Jadi Penasihat Bloomberg New Economy: Peran Baru usai Purnatugas
-
Bongkar Penampakan Ijazah Gibran dengan Alumni MDIS Singapura, Apakah Sama?
-
Intip Riwayat Pendidikan 3 Menantu Jokowi, Siapa Paling Mentereng?
-
Benarkah IPK Gibran Cuma 2,3? Begini Perhitungannya Berdasarkan Sistem Pendidikan Internasional
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Siapa Tony Blair? Mendadak Ditunjuk Jadi Pemimpin Transisi Gaza
-
Dian Hunafa Ketahuan Bohong? Pembelaan Ijazah Gibran Disebut Sesat, Gugatan Rp125 T Terus Bergulir!
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci
-
Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Lanjut, Kasus Keracunan Hanya 'Rintangan' Awal
-
Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
-
Misteri 'Kremlin' Jakarta Pusat: Kisah Rumah Penyiksaan Sadis Era Orba yang Ditakuti Aktivis
-
Adu Pendidikan Rocky Gerung vs Purbaya yang Debat Soal Kebijakan Rp200 Triliun
-
PPP di Ambang Perpecahan? Rommy Tuding Klaim Mardiono Jadi Ketum Aklamasi Hoaks: Itu Upaya Adu Domba