Suara.com - Belakangan, calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diserang isu agama gara-gara mengutip ayat Al Quran.
Tapi, relawan Teman Ahok tak khawatir isu tersebut mampu menjegal langkah Ahok memenangkan pilkada Jakarta periode 2017-2022.
Salah satu pengurus organisasi Teman Ahok, Richard, mengakui memang seharusnya Ahok jangan menyinggung masalah agama selama persiapan pilkada agar tak dijadikan serangan balik.
“Memang sebaiknya Pak Ahok tidak menggunakan ayat-ayat suci Al Quran, terutama itu bukan dari agamanya Pak Ahok juga. Ketika Pak Ahok bicara yang benar saja kadang dipermasalahkan, apalagi ini ngomong suatu hal yang abu-abu,” kata Richard kepada Suara.com di markas besar Teman Ahok, Graha Pejaten, Jalan Pejaten Raya, Jakarta Selatan.
Apakah Teman Ahok memiliki kekhawatiran nanti Ahok menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama yang kini sedang ditangani Bareskrim Polri?
“Nggaklah, kan polisi juga bukan orang bodoh, maksudnya nggak ada yang salah dari hal itu. Lihatlah segala sesuatu dari semua sisi jangan sisi jeleknya saja, toh yang ngeshare video itu pertamakali juga sudah mengaku salah dan meminta maaf, Pak Ahok pun juga sudah meminta maaf kan,” katanya.
Teman Ahok meyakini ada kepentingan politik di balik isu agama. Richard berharap janganlah mengedepankan isu agama, tapi adu program saja.
“Pasti ada, dari awal yang namanya kasus SARA kan hal yang selalu ramai dibicarakan. Bahkan sejak pilkada 2012 juga, Pak Jokowi aja yang orang Jawa dan muslim gitu masih juga kena fitnah kan dulu, apalagi ini gitu kan yang non muslim dan berasal dari kaum minoritas,” kata Richard.
Teman Ahok, kata Richard, sama sekali tidak memiliki kekhawatiran terhadap nasib Ahok.
“Tidak ada, kami hanya berharap Pak Ahok cuma satu putaran aja supaya cutinya nggak lama-lama gitu aja sih,” tuturnya. (Indriana Shinta Tamara)
BERITA MENARIK LAINNYA:
Kisah Hidup Pemuda Unggah Blue Film di Videotron Diceritakan Ortu
MUI Klarifikasi Sikap terhadap Kasus Ahok Soal Al Maidah
Gantikan Ahok, Sumarsono Janji Tak Tiru Gaya Marah-marah
Sejuta Warga Jakarta yang Dulu Dukung Ahok Independen, Apa Kabar?
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Mardani Ali Sera Dicopot dari Kursi Ketua PKSAP DPR, Alasannya karena Ini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan
-
21 Tahun Terganjal! Eva Sundari Soroti 'Gangguan' DPR pada Pengesahan RUU PPRT: Aneh!
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Jejak Hitam Eks Sekretaris MA Nurhadi: Cuci Uang Rp308 M, Beli Vila-Kebun Sawit Atas Nama Orang Lain
-
Jaksa KPK Ungkap Pertarungan Gengsi dengan Penasihat Hukum di Kasus Hasto Kristiyanto
-
Sebut Indonesia Darurat Bullying, Puan Siapkan Panggilan Menteri dan Tim Psikolog
-
Pembahasan KUHAP Diperkarakan ke MKD, Puan Sebut DPR Sudah Libatkan Banyak Pihak: Prosesnya Panjang