Suara.com - Calon petahana gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan ada kalangan pengusaha yang menawarkan diri untuk membiayai kampanye Ahok dan Djarot Saiful Hidayat di pilkada Jakarta periode 2017-2022.
"Ada om-om, saya sempat bekerja dengan beliau ngomong 'eh ini Teman Ahok sampai Ahok selesai pencalonan kalian butuh berapa duit sih?' Teman Ahok bingung mau bilang Rp20 miliar atau Rp25 miliar. Mungkin Rp25 miliar dia bilang," ujar Ahok di hadapan pendukung di acara peluncuran Penggalangan Dana Ahok-Djarot, Kampanye Rakyat, di Rumah Lembang, Jalan Lembang, nomor 25 dan 27 , Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016).
Ahok mengungkapkan tawaran tersebut disampaikan ketika para pengusaha mengetahui kampanye Ahok membutuhkan biaya besar.
Peristiwa tersebut terjadi belum lama ini. Tawaran disampaikan di tengah penggalangan dana yang dilakukan relawan Teman Ahok dengan cara menjual pernak-pernik tentang Ahok dan Djarot dalam acara jamuan makan.
Pengumpulan dana dengan cara menjual merchandise dilakukan karena pasangan Ahok-Djarot, katanya, tidak memiliki banyak uang untuk membiayai kampanye.
Pertemuan hari itu, katanya, dihadiri sekitar 30 pengusaha. Ahok mengatakan setiap pengusaha yang hadir bersedia urunan Rp1 miliar.
"Dia bilang begitu saya berdiri, saya bilang 'om maaf om, saya bukan calon gubernur, tapi gubernur DKI Jakarta sampai 2017'," ujar Ahok menirukan percakapan dengan beberapa pengusaha.
Ahok mengakui sebenarnya sangat mudah mendapatkan uang banyak dari swasta. Namun, Ahok tak mau melakukannya karena dia mengikuti ketentuan KPUD Jakarta.
"Saya bilang kalau mau Rp10 miliar-Rp30 miliar satu ketok pengusaha kecil juga dikasih. Tapi ini nggak benar secara UU," katanya.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Warga Jakarta Bicara Soal Demo 4 November, Sikap Mereka Keren
Demo 4 November, Fadli Zon: Jokowi Jangan Kabur, Harus di Istana
Merinding, Bawa Mayat Pakai Taksi, Potong 13 Bagian di Toilet
Mega: Ini Abad 21, Pilih Pemimpin karena Agama, Nggak Lucu Lagi
Guyonan Prabowo Saat Naik Kuda Bikin Jokowi Terkekeh
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah