Suara.com - Juru bicara Front Pembela Islam Munarman mengatakan tidak bisa menjamin demonstrasi ormas Islam pada Jumat (4/11/2016) nanti aman. Menurutnya hanya Allah yang dapat memberikan jaminan.
"Yang menjamin Allah, Allah yang mengundang, menggerakkan umat ini adalah Allah, yang mensponsori adalah Allah," kata Munarman di Hotel Ambhara Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2016).
Munarman berharap publik jangan membuat opini seakan-akan demonstrasi untuk mendorong penegak hukum menuntaskan kasus Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebagai upaya untuk menciptakan kerusuhan.
"Kalau teman-teman media selalu membuat framing pemberitaan untuk acara tanggal empat itu dari sisi kericuhannya, maka yang akan melekat dibenak masyarakat awam tanggal empat itu adalah bahwa acara kalau empat itu adalah acara rusuh, jadi saya minta dengan sangat supaya media justru melakukan pemberitaan yang sejuk, bawah ini aksi damai," katanya.
Kendati tidak dapat menjamin aman, Munarman mengatakan akan tetap mengupayakan agar aksi nanti berjalan damai.
"Jadi jangan dituntut kita menjamin keamanan, yang menjamin kehidupan manusia adalah Allah bukan manusia, manusia itu hanya bisa membuat rencana dan kita pastikan dengan koordinasi yang sangat intensif dari aspek pengamanan maupun internal, baik internal maupun eksternal dengan pihak keamanan aparatur negara, kita sudah intensif komunikasinya," kata Munarman.
Mengenai rute yang akan dilalui nanti longmarch peserta demonstrasi, Munarman mengatakan dari titik kumpul di Masjid Istiqlal, massa akan melewati Jalan Medan Merdeka Selatan, kemudian Jalan Medan Merdeka Barat, lalu berkumpul di depan Istana Merdeka.
"Kita imbau kepada masyarakat kalau memiliki waktu untuk salat Jumat, yang tidak sempat untuk salat di Istiqlal langsung menuju lokasi yaitu di Jalan Medan Merdeka Barat terus ke Istana," katanya.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Warga Jakarta Bicara Soal Demo 4 November, Sikap Mereka Keren
Demo 4 November, Fadli Zon: Jokowi Jangan Kabur, Harus di Istana
Merinding, Bawa Mayat Pakai Taksi, Potong 13 Bagian di Toilet
Mega: Ini Abad 21, Pilih Pemimpin karena Agama, Nggak Lucu Lagi
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO