Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan klarifikasi tentang sejumlah isu di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, kemarin, Rabu (3/11/2016). SBY mendorong Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diproses hukum karena kasus penistaan agama.
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono menggarisbawahi soal pesan yang disampaikan ayahnya itu mengenai jangan asal fitnah untuk sebuah masalah.
SBY menyinggung soal fitnah karena dia mendapatkan informasi bahwa ada yang menggerakan aksi penuntasan kasus hukum penistaan agama untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang digelar besok, Jumat (4/11/2016).
"Ya jangan main fitnah karena tidak baik memfitnah seseorang untuk menggerakan unjuk rasa dan sebagainya, itu tidak benar. Itu namanya menghantam sendiri sesama anak bangsa," kata Agus di Kampung Pesing, Kedoya Utara, Jakarta Barat, Kamis (3/11/2016).
Oleh karena itu, Agus meminta, kepada siapapun yg melempar isu desas desus fitnah tuntutan seperti itu tidak baik lah untuk tidak bertindak seperti itu.
"Kita tidak ingin mempolitisasi segala sesuatunya kemudian mencari kambing hitam. Padahal kita tahu bahwa ini adalah reaksi dari suatu aksi. Sejauh selama diselesaikan dengan baik dengan cara-cara yang ditentukan negara kita tidak akan berhenti permasalahan ini," tuturnya.
Sebelumnya, SBY mengatakan, selama 10 tahun menjadi Presiden, dirinya tidak pernah melarang orang untuk berdemonstrasi. Dia pun mengingatkan, selama berkuasa tidak pernah menuduh orang per orang atau kelompok tertentu menggerakkan massa untuk demo.
"Dulu saya tidak pernah menuduh, mencurigai, ada orang besar mendanai aksi unjuk rasa, ada orang besar menggerakkan unjuk rasa," kata SBY.
Dia juga menyinggung soal mengkritik Badan Intelijen Negara (BIN) pada pemerintahan sekarang. Menurutnya jangan sampai BIN memberikan informasi yang tidak akurat, sebab hal itu akan menjadi bahaya tersendiri.
"Kalau dikaitkan dengan situasi sekarang kalau ada info analisis intelijen seperti itu saya kira berbahaya, menuduh orang, kelompok, partai politik melakukan itu, itu fitnah, fitnah lebih kejam dibanding pembunuhan," kata SBY dengan ekspresi wajah marah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra