Suara.com - Taipan property Donald Trump menjadi presiden terpilih Amerika Serikat. Dia mengalahkan Hillary Clinton dengan perolehan suara tipis. Namun kemenangan Trump jangan dulu disambut bahagia.
Analis Terorisme dari Universitas Indonesia, Ridlwan Habib memprediksi kemenangan Trump justru akan meningkatkan aksi teror di Amerika Serikat. Sebab Trump dalam pernyataannya menunjukan anti terhadap kalangan muslim.
“Donald Trump menang di Amerika Serikat. Beberapa pernyataan Trump pernah menyinggung kalangan Islam. Misalnya soal imigran Islam yang tinggal di Amerika Serikat. Hal ini bisa meningkatkan potensi ancaman terorisme di dalam negeri AS,” kata Ridlwan saat berbincang dengan suara.com, Rabu (9/11/2016).
Ridlwan menjelaskan kemenangan Trump ini bisa memicu semangat perlawanan kepada simbol-simbol Amerika oleh kelompok teroris, terutama ISIS dan Al Qaeda.
Era Presiden Barrack Obama selama 2 periode AS perlahan dekat dengan dunia Islam. Obama aktif melakukan pendekatan ke dunia Islam, dan lebih terbuka.
“Obama misalnya sangat aktif berkomunikasi dengan pemimpin pemimpin dari dunia Islam. Karena itu, serangan pada simbol simbol AS berkurang, teroris lebih menyerang aparat di negara masing masing, misalnya polisi di Indonesia, " katanya.
“Itu yang disebut dengan strategi terror near enemy atau musuh dekat. Nah, dengan kemenangan Trump ini strategi itu mungkin berubah,” prediksi mantan jurnalis itu.
Menurutnya, jika Trump menjauhi dunia Islam maka Amerika akan kembali disimbolkan sebagai negara anti Islam. Trump pun dianggap sebagai musuh utama.
“Ini membahayakan kedutaan kedutaan AS di seluruh dunia, " kata alumni S 2 Kajian Intelijen UI itu.
Ridlwan menilai langkah pengamanan diplomatik dibutuhkan segera di negara negara yang katagori rawan.
Bagaimana dengan Indonesia? “Saya kira masih aman-aman saja, " tutupnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah