Suara.com - Komunitas Advokat Basuki-Djarot (Kotak Badja) menyayangkan sikap Buni Yani yang enggan menyampaikan permohonan maaf terkait video kontroversi Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Buni Yani sudah diingatkan beberapa kali untuk meminta maaf, namun justru mengaku tidak bersalah," kata Ketua Umum Kotak Badja Muannas Alaidid di Jakarta, Rabu (9/11/2016).
Ia mengatakan Kotak Badja sudah mengirimkan beberapa somasi, tapi Buni Yani tidak menanggapi hal itu.
Karena tidak ditanggapi, relawan Ahok-Djarot itu melaporkan Buni Yani ke Polda Metro Jaya yang saat ini dilimpahkan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
Muannas mempersoalkan tindakan Buni Yani yang mengedit dan menghilangkan kata "pakai" pada transkripan rekaman video Ahok itu.
Ia berharap penyidik kepolisian segera menuntaskan penyelidikan kasus laporan terhadap Buni Yani sebagai pengunggah pertama video tersebut.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar menyebutkan Buni Yani berpotensi menjadi tersangka.
Sementara itu, pengacara Buni Yani, Aldwin Rahadian menegaskan kliennya tidak pernah mengedit video pernyataan Ahok saat kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu.
Aldwin menjelaskan Buni Yani mengunggah ulang video yang telah tersebar melalui akun media sosial lain. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?