Suara.com - Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri tengah menelusuri penyebar pesan berantai isu pergantian Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pasca gerakan 4 November.
"Memang sampai saat ini temen-teman penyidik masih melalukan penelusuran terhadap info yang dihembuskan oleh orang-orang yang kita tidak tahu motivasinya apa maksudnya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto di Bareskrim Polri, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis (10/11/2016).
Agus mengatakan pelaku akan dikenakan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Agus belum bisa memberikan informasi lebih jauh mengenai penyebar isu tersebut.
"Tentu kita beri kesempatan penyidik," katanya.
Dia mengimbau masyarakat jangan terpancing mengenai isu yang viral di media sosial.
Dia juga meminta masyarakat segera melaporkan informasi yang kontennya untuk mengadu domba dan memecah belah kepada kepolisian.
"Jangan sampai terprovokasi apalagi adu domba sesama anak bangsa ini kan merugikan. Kami siap menerima masukan apapun sehingga kami bisa ungkap informasi yang ada," kata dia.
Presiden Joko Widodo menegaskan isu tersebut tidak benar.
"Makanya saya ajak Panglima TNI karena berseliweran informasi seperti itu, isu berseliweran sehingga saya ajak Panglima untuk menegaskan tidak ada yang namanya penggantian Panglima TNI," kata Presiden.
Kepala Negara mengatakan kinerja Jenderal Gatot selama ini baik.
"Beliau kerja kerja pagi siang malam dengan baik," kata Jokowi.
Itu sebabnya, Jokowi menginstruksikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengusut penyebar isu tersebut.
"Itu tidak benar, itu ingin memanaskan suasana," katanya.
Berita Terkait
-
Gatot Nurmantyo: Ancaman Terbesar Prabowo Bukan dari Luar, tapi Pembusukan dari Dalam
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Berapa Tarif Yakup Hasibuan? Pengacara Jokowi dalam Kasus Tuduhan Ijazah Palsu
-
Terpopuler: 7 Fakta Panas Ijazah Jokowi, Promo BRI Hemat Rp1,3 Juta
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?