Suara.com - Calon Gubernur Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan tidak masalah jika Partai Nasional Demokrat mengevaluasi dukungan terhadap Ahok-Djarot Saiful Hidayat. Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan akan mengevaluasi dukungan jika Ahok ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama.
"Nggak apa-apa (Nasdem mau evaluasi dukungan), wajar saja. Kita saja sama istri juga evaluasi kadang-kadang ini," ujar Ahok di Rumah Lembang, Jalan Lembang, nomor 25 dan 27, Jakarta Pusat, Senin (14/11/2016).
Nasdem merupakan salah satu partai pendukung Ahok dan Djarot. Selain Nasdem, Ahok-Djarot juga didukung PDI Perjuangan, Golkar, dan Hanura.
Ahok mengatakan semua partai politik yang mengusungnya di pilkada Jakarta berhak mengevaluasi dukungan. Tetapi, kata Ahok, partai tidak segampang itu menarik dukungan karena sudah terikat undang-undang ketika dulu mendaftarkan Ahok-DJarot ke KPUD Jakarta.
"Maksud saya kalau mereka mau evaluasi silakan, itu kan hak partai masing-masing. Toh partai nggak bisa mencabut dukungan lagi kok. Karena undang-undang kan? Jadi santai aja," kata Ahok.
Surya Paloh mengatakan demikian ketika menghadiri perayaan ulang tahun kelima Partai Nasdem di kantor DPP Nasdem, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (11/11/2016).
"Kalau Ahok tersangka, kami evaluasi pencalonannya. Kami kaji aspek yuridis dan moralnya. Moralitas kita sebagai partai pendukung harus tetap dijunjung tinggi," kata Surya Paloh.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor