Suara.com - Lembaga Konsultan Politik Indonesia melakukan survei menjelang pilkada Jakarta. Mereka ingin melihat peta pertarungan tim tim kampanye tiga kandidat, baik di darat maupun di udara melalui media sosial.
Direktur Eksekutif LKPI Dendi Susianto mengatakan untuk perang darat, pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat memiliki pasukan yang banyak dan mereka sudah bergerak sejak lama. Namun, kata Dendi, tim kampanye yang turun ke tengah warga belum mampu melawan isu negatif yang mendera Ahok.
Sedikitnya ada empat isu negatif yang menjadi sorotan Dendi. Yaitu, dugaan korupsi pembelian lahan untuk RS Sumber Waras, penggusuran Kampung Bukit Duri, reklamasi Teluk Jakarta, dan kontroversi Al Maidah.
"Tim sukses Basuki-Djarot yang sudah bergerak lama, namun tidak efektif (melawan pemberitaan negatif)," kata Dendi Susianto dalam jumpa pers di Senayan, Jakarta, Senin (14/11/2016).
Dalam survei terhadap sosialisasi publik yang dilakukan tim kampanye, kata Dendi, tim kampanye Ahok-Djarot mendapatkan angka 11,5 persen. Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebanyak 10,5 persen, serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno 8,1 persen.
Sementara untuk perang udara, LKPI menyoroti perilaku masyarakat yang banyak memakai media sosial. Dendi menyebutkan persentase pengguna media sosial: "aktif di Facebook sebanyak 44,8 persen, Instagram sebanyak 26,5 persen, dan Twitter sebanyak 20,2 persen."
Hasil survei LKPI menyebutkan pemilih pasangan Anies-Sandiaga paling banyak aktif di dunia maya, khususnya Facebook, yaitu sebanyak 51,6 persen. Sedangkan pemilih pasangan Ahok-Djarot sebanyak 45,8 persen, dan pemilih pasangan calon Agus-Sylviana sebanyak 45,7 persen.
Survei dilakukan terhadap 1.200 responden dengan metode multistages random sampling. Wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner dilakukan pada 25 Oktober hingga 3 November 2016.
Responden yang tersebar di 6 kota, 40 kecamatan dan 120 kelurahan yang terbagi 50 persen pria dan 50 persen wanita. Margin of error sebesar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Tag
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang