Suara.com - Pengadilan Bangladesh mendakwa tujuh anggota kelompok garis keras terlarang, dalam kasus pembunuhan seorang pria berkewarganegaraan Jepang pada tahun lalu. Hal ini disampaikan dalam keterangan jaksa.
Kunio Hoshi (65) ditembak mati sekelompok pria yang mengendarai motor saat dalam perjalanan menuju proyek pertanian di Distrik Rangpur, wilayah utara Bangladesh. Tragedi tersebut kurang dari sepekan setelah pekerja bantuan sosial berkewarganegaraan Italia juga dibunuh di kawasan diplomatik di Kota Dhaka.
Ketujuh pria tersebut anggota kelompok Jama'atul Mujahidin, Bangladesh. Pihak pengadilan mendakwa mereka atas pembunuhan seorang pria Jepang, demikian kata jaksa penuntut umum Rathish Chandra Bhowmik kepada sejumlah wartawan.
"Pihak pengadilan memastikan pada 4 Januari untuk mendengarkan sejumlah saksi mata dalam kasus tersebut," ujarnya.
Lima orang tersebut mengaku tidak bersalah dalam pengadilan, sedangkan dua lainnya masih dalam persidangan.
Polisi meyakini kelompok yang telah bersumpah setia kepada ISIS tersebut melakukan serangan pada 1 Juli lalu di kafe yang menewaskan 22 orang, sebagian besar warga negara asing, sebelum pasukan keamanan melakukan pengepungan selama 12 jam dan menewaskan lima pria bersenjata.
ISIS dan Al Qaeda mengklaim, serangkaian serangan terhadap kelompok liberal dan anggota minoritas keagamaan di Bangladesh pada tahun lalu.
ISIS juga mengaku bertanggung jawab atas serangan di kafe tersebut, namun pemerintah Bangladesh menolak pendapat yang menyatakan bahwa kelompok garis keras tersebut ada di Bangladesh.
Pada saat pihak berwenang menuduh kelompok militan domestik melakukan aksi kekerasan, para pengamat keamanan menyatakan bahwa tingkat dan kecanggihan serangan di kafe tersebut mengarah pada jaringan lintas-bangsa. [Antara]
Tag
Berita Terkait
-
ISIS Hukum Warga Mosul, Mulai Dijatuhkan dari Gedung Hingga...
-
Takut Diserang ISIS, Lokasi Pertandingan Albania-Israel Dipindah
-
Jerman Selidiki Kemungkinan Ada Pengikut ISIS di Tubuh Tentara
-
Bersalah, 'Teroris Amerika' Ini Divonis 8 Tahun
-
Mendagri: Pengibar Bendera ISIS di Demo 4 November Akan Ditindak
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah