Suara.com - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto bertamu ke kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Minggu (20/11/2016). Dalam pertemuan itu, sejumlah isu dibahas, mulai dari isu nasional hingga internasional, termasuk soal Pilkada DKI Jakarta.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristyanto mengatakan, Pilkada DKI Jakarta ini harus ditanggapi secara sejuk. Hasto yang mengutip Megawati Sukarnoputri mengatakan, wajar dalam sebuah gelaran kompetisi, apalagi Pilkada, banyak yang melakukan banyak hal untuk memenangkan jagoanya. Karenanya, harus disikapi dengan menjunjung tinggi demokrasi.
"Tadi dibahas tentang hal-hal yang fundamental dan dengan komitmen untuk menciptakan suasana sejuk wajar pilkada pasti ingin memenangkan jagonya. Itu tadi disampaikan Bu Mega. Jadi Mari kita junjung tinggi demokrasi dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat," katanya.
Saat ini, calon yang diusung PDI Perjuangan bersama Golkar, Nasdem dan Hanura, yaitu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi tersangka dalam kasus penistaan agama. Hasto mengatakan, kasus ini disikapi sesuai aturan yang berlaku.
Sejumlah ormas akan melakukan aksi demonstrasi pada 2 Desember nanti untuk meminta Ahok ditahan. Menurut Hasto, hal menjadi tanggungjawab pemerintah untuk mengawal proses demokrasi tersebut.
"Kita pakai aturan main. Sehingga dengan segala sesuatunya terkait dengan dinamika berkaitan dengan demonstrasi kita serahkan kepada pemerintah," ujar Hasto.
Di tempat yang sama, Setya Novanto menegaskan kedatangannya ini juga untuk melakukan komitmen tentang pelaksanaan demokrasi di Indonesia yang damai dan tentram dalam menyikapi Pilkada yang prosesnya sedang berjalan.
Khusus di DKI Jakarta, Setya menerangkan, Partai berlambang beringin ini tidak akan mengubah komitmentnya untuk mendukung Ahok. Terkait masalah hukum yang menimpa Ahok, Setya menyerahkannya kepada pihak kepolisian.
"Komitmen kami bersama di dalam masalah yang berkaitan dengan pilkada DKI Jakarta semua kita komitmen mendukung pak Ahok dan seegala sesuatu maslaah hukum kita serahkan kepada pihak-pihak yang berwenang. Itu yang tentunya kita lakukan bersama dengan Bu Mega selain untuk membicarakan kemajuan bangsa dan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia," tutur Setya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Skandal DPRD Gorontalo: "Rampok Uang Negara" dan Selingkuh, Anggota PDIP Ini Langsung Dipecat!
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!