Suara.com - Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) Noor Rachmad mengaku telah membentuk tim untuk meneliti berkas perkara kasus dugaan penistaan agama yang telah menyeret Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Menurutnya hampir ada 10 jaksa yang nantinya akan meneliti berkas kasus Ahok.
"Kami sudah menandatangani surat perintah P16 namanya. Kami sudah menunjuk beberapa orang. Seingat saya 9-10 jaksa peneliti," kata Noor di Kejagung, Jakarta, Jumat (25/11/2016).
Noor menjamin jaksa yang ditunjuk untuk mengoreksi berkas perkara Ahok bisa bekerja secara objektif sehingga nantinya jaksa penuntut umum bisa mengawal kasus Ahok apabila telah memasuki meja persidangan.
"P16 adalah penunjukan jaksa peneliti, artinya emang orang-orang ini yang dipercaya meneliti berkas perkara ini. Jadi enggak ada khusus, biasa. Kita mencoba seobjektif mungkin, seadil mungkin, setransparan mungkin. Kami juga serius menyikapi masalah ini," kata dia.
Meski tidak khusus, Noor mengaku bahwa tim untuk meneliti berkas perkara ini terdiri dari orang-orang yang dipilih secara khusus untuk menjaga kredibilitas kejaksaan. Kekhususan itu terlihat dari pilihan anggota yang terdiri dari jaksa-jaksa dengan latar belakang agama berbeda. Tim ini diketuai oleh Direktur Orang dan Harta Benda (Orhanda) Kejagung, Ali Mukartono.
"Tentu yang menurut hemat saya, kredibel. Dari sisi kualitas maupun integritas. Kemudian saya menerapkan sistem lintas agama, ada juga yang beragama kristen, islam. Pokoknya lintas agamalah. Ketuanya Ali Mukartono," katanya.
Rencananya, penyidik Bareskrim akan menyerahkan berkas perkara kasus penodaan agama sekitar pukul 10.00 WIB. Pelimpahan berkas tersebut merupakan tahap pertama sejak Ahok ditetapkan sebagai tersangka.
Berita Terkait
-
Buka-bukaan di KPK, Zarof Ricar Ngaku Beri Info Baru soal Aliran Uang dalam Kasus Hasbi Hasan
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Ramalan Ahok Soal Banjir Sampai Monas Meleset, Ini Kata Pramono Anung
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Satgas PKH Mulai Bergerak, Usut Misteri Kayu Gelondongan Banjir Sumatra
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Prabowo Pastikan Hunian Tetap Dibangun, Korban Bencana Sumatra Dapat Huntara Lebih Dulu
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!