Suara.com - Tim kampanye Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni menanggapi hasil survei lembaga Poltracking Indonesia yang menunjukkan elektabilitas pasangan nomor urut satu unggul di atas pasangan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno sebagai tantangan.
"Bagi kami ini adalah kabar baik, karena Mas Agus dengan Mpok Sylvi mulai dari titik nol, dan hari ini sudah mencapai 28 persen, ini kabar baik. Tapi ini, sekaligus menjadi tantangan, mengingat pilkada masih tiga bulan ke depan," kata Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin saat hadir menanggapi hasil survei Poltracking di Hotel Sofyan Betawi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (27/11/2016).
Elektabilitas Agus - Sylviana berada di tingkat teratas yaitu 27,92 persen. Posisi Ahok - Djarot berada di bawahnya, 22 persen, sedangkan Anies - Sandiaga hanya 20,42 persen.
Survei dilakukan dengan metode multi stage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang. Margin of error sebanyak 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Menurut Didi yang merupakan tim kampanye Agus - Sylviana, peningkatan elektabilitas terjadi karena pasangan yang diusung Demokrat, PPP, PAN, dan PKB tidak muluk-muluk dalam berkampanye.
"Selama ini pasangan Agus-Sylvi mencoba kampanye yang apa adanya, melihat kenyataan yang diperlukan oleh publik tapa membuat janji muluk-muluk, seperti janji surga, lalu menawarkan program yang kemungkinan ke depan itu bisa dilaksanakan," katanya.
Didi mengatakan masyarakat Jakarta sudah pintar dan tidak mudah dipengaruhi oleh kampanye muluk-muluk.
"Kalau berangkat dari janji berlebihan, kita tidak mau lagi, kita belajar dari Pilkada lalu, tentunya masyarakat sudah cerdas. Dan jangan sampai program itu mengakibatkan yang lainnya tersingkirkan dan termarjinalkan, pembangunan untuk semua, dan masyarakat melihat itu," kata Didi.
Didi mengatakan selama turun ke kampung-kampung, pasangan nomor urut satu mendapatkan banyak masukan dari masyarakat dan menyaksikan ketidakadilan yang diterima masyarakat.
"Selama berkeliling itu, banyak hal yang kita lihat, banyak ketidakadilan, dan Mas Agus dengar baik itu. Hal-hal yang tidak terlalu tinggi banget, yang penting bisa diwujudkan di kemudian hari," kata Didi.
Tag
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?