Suara.com - Badan PBB untuk anak-anak, UNICEF, mengungkapkan hampir 500 ribu anak di Suriah kini hidup di 16 daerah yang terkepung di seluruh negeri tersebut.
Menurut UNICEF, jumlah anak yang hidup dalam pengepungan telah berlipat-ganda dalam waktu kurang dari satu tahun dan anak-anak tersebut terputus dari layanan dasar dan bantuan kemanusiaan.
"Buat jutaan manusia di Suriah, hidup telah menjadi mimpi buruk tanpa akhir--terutama bagi ratusan ribu anak kecil yang hidup di bawah pengepungan," kata Direktur Eksekutif UNICEF, Anthony Lake, Minggu (27/11/2016).
"Anak-anak dibunuh dan cedera, (mereka) terlalu takut untuk pergi ke sekolah atau bahkan bermain. Mereka hanya hidup dengan sedikit makanan dan nyaris tak memperoleh obat. Ini bukan cara hidup--dan terlalu banyak anak menemui ajal," lanjut Lake.
Sebagian masyarakat telah menerima sangat sedikit, bahkan tidak menerima, bantuan selama hampir dua tahun. Di Aleppo Timur saja, UNICEF memperkirakan 100.000 anak hidup dalam pengepungan.
Dengan tak adanya ruang yang aman, anak-anak beralih ke tempat bermain di bawah tanah, sekolah dan rumah sakit agar bisa terus bermain, belajar, dan ketika perlu mencari perawatan medis.
Di satu daerah yang terkepung, sekelompok relawan membuat lapangan bermain dan taman dengan menghubungkan serangkaian ruang bawah tanah.
Rata-rata, tak kurang dari 200 anak datang ke tempat bermain itu setiap hari. Di daerah lainnya yang juga terkepung, satu sekolah bawah tanah menyediakan buat 250 anak perempuan kesempatan untuk terus belajar.
Sementara konflik di Suriah mendekati masa enam tahun. UNICEF kembali menyampaikan seruannya kepada semua pihak agar mencabut pengepungan di seluruh Suriah, dan mengizinkan serta memfasilitasi akses kemanusiaan segera, tanpa syarat dan berkelanjutan ke semua daerah di seluruh Suriah. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang