Suara.com - Setelah tercapai kesepakatan dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI bahwa demonstrasi 2 Desember diselenggarakan di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian berkoordinasi dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan stakeholder terkait untuk mengakomodir kebutuhan di lapangan.
"Saya koordinasi dengan Panglima TNI, tadi pagi tentang teknisnya. Ini harus diatur. Kami bantu akomodir panggung dzikir, kiblatnya, wudlhu, toilet, arus masuk keluar, speaker. Kami harap bisa tertib, damai dan bisa mendekatkan diri kepada Allah," tuturnya.
Demonstrasi 2 Desember mengangkat isu penahanan terhadap Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Ahok. Semula, gerakan tersebut akan demonstrasi di Jalan M. H. Thamrin sampai Jalan Sudirman dengan cara salat Jumat berjamaah. Karena demonstrasi di jalan raya protokol dapat mengganggu kepentingan umum, pimpinan gerakan tersebut, Habib Rizieq Shihab, diajak dialog dengan dijembatani MUI dan akhirnya disepakati demonstrasi di kawasan Monas.
Tito mengatakan kawasan Monas dapat menampung 600 ribu sampai 700 ribu orang.
Selain bekerjasama dengan TNI, polisi juga berkoordinasi dengan Satpol PP dan ormas Islam untuk membantu kelancaran massa untuk menuju ke Monas.
"Kapasitas Monas 600 ribu-700 ribu orang. Kalau kurang, siapkan Merdeka Selatan. Teknisnya Polri akan kerjasama dengan TNI, Satpol pp, dan laskar ormas-ormas yang ada sehingga tidak ada masyarakat yang berhenti di HI (Bundaran Hotel Indonesia)," kata dia.
Kapolri mengimbau peserta demonstrasi melaksanakan aksi dengan tertib dan tidak mengganggu ketertiban umum.
"Kami tetap lakukan pengamanan, saya minta pada warga, yang melaksanakan kegiatan ini, silakan tertib. Kita ikut dzikir juga. Saya ingatkan pada warga, jangan sampai mengganggu kesucian aksi ini, dengan melakukan tindak kriminal, kegiatan-kegiatan lain karena disinyalir," kata dia.
Demonstrasi akan dilaksanakan mulai jam 08.00 hingga pukul 13.00 WIB.
"Yakni dengan kegiatan keagamaan, dzikir, tausiyah, dan salat Jumat dan doa bersama," ujar Tito.
Berita Terkait
-
Usai Diserang Isu SARA, RK Janji Bikin Program ke Vatikan dan Yerusalem, Apa Alasannya?
-
AMIN Teken 13 Pakta Integritas Ijtima Ulama, TPN Ganjar-Mahfud: Sudah Tak Laku, Lebih Khawatir Politik Dinasti
-
Ganjar Pranowo ke Pendukungnya: Haram Hukumnya Bawa Isu SARA!
-
Bukan Pesta Demokrasi: Penyakit-penyakit Musim Pemilu yang Akan Menjangkit
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
Menguak Pemilik PT Toba Pulp Lestari, Benarkah Luhut di Balik Raksasa Kertas Ini?
-
Mengapa Restorasi Mangrove Kini Jadi Kunci Lindungi Pesisir Indonesia?
-
Menteri LH Ungkap Hutan Lindung Jabar Susut 1,2 Juta Hektare, Potensi Bencana Meningkat
-
Saksi Sebut Pertamina Butuh Kapal VLGG untuk Angkut LPG Berskala Besar
-
Boleh 'Caroling' di Sudirman saat Natal! Pramono Siapkan Pesta Tahun Baru 2026 di Jakarta
-
Indonesia Kembali Ekspor Udang Bebas Cesium-137 ke AS, Total Capai Rp949 Miliar
-
Bertahan di Tengah Tantangan, Para Pemimpin Media Ungkap Strategi Jaga Bisnis dan Kredibilitas
-
Serikat Pekerja Geruduk Balai Kota: Tuntut Upah yang Hilang, Sindir 'Jakarta Menyala' Jadi Gelap
-
Setelah Periksa Ridwan Kamil, KPK Buka Peluang Tersangka Baru di Kasus BJB
-
DPR Kritik Pernyataan Cak Imin soal Tobat Nasuha, Minta Pemerintah Fokus pada Solusi Bencana