Suara.com - Pengacara calon gubernur Banten Wahidin Halim, Ramdan Alamsyah, mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (9/12/2016). Ramdan ingin menyerahkan surat yang berisi permintaan kepada Ketua KPK Agus Rahardjo untuk mengklarifikasi pernyataan tentang indikasi korupsi di Banten.
"Kami akan mengirimkan surat kepada pimpinan KPK terkait rumor yang pernah diucapkan ketua KPK sendiri bahwa ada salah satu kandidat cagub Banten yang terindikasi korupsi," katanya di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Ramdan yang juga pengacara Ahmad Dhani itu menyebut pernyataan Agus Rahardjo berimplikasi pada stabilitas politik di Banten.
"Untuk masalah itu kami ingin memastikan karena cagub ini cuma ada dua, Rano Karno dan Wahidin Halim. Kami dari tim Wahidin Halim merasa ini sangat mengganggu stabilitas politik yang ada di Banten sendiri," kata Ramdan.
Jaringan politik pendukung Wahidin, kata Ramdan, banyak yang bertanya tentang siapa kandidat yang dimaksud Agus Rahardjo.
"Karena banyak sekali jaringan-jaringan kami di bawah, (bertanya) sebenarnya siapa yang menjadi tersangka yang memang sudah dibidik oleh KPK," katanya.
Ramdan mengatakan kliennya siap diaudit. Ramdan meminta KPK segera mengungkap siapa kandidat yang terindikasi korupsi.
"Baik kami maupun yang sebelah, kami siap diungkap. Jangan alasannya menunggu pilkada selesai. Makanya kita kirim surat di sini pada intinya meminta ketegasan dari KPK untuk dibuka siapa yang sudah atau akan jadi tersangka di pilkada Banten ini. Jadi jangan sampai menunggu. Karena terlalu lama, Februari," kata Ramdan.
Pernyataan Agus Rahardjo yang disoal disampaikan di ini masih berlangsung di kantor PWNU Banten, Jalan Raya Serang-Jakarta, Kota Serang, Banten, Sabtu (26/11/2016).
"Saya monitor, kami punya radar untuk di sini (Banten). Tapi karena itu (korupsinya) agak besar, itu nanti setelah pilkada aja deh," kata Agus.
Menurut Agus indikasi korupsi ini masih berkaitan dengan kasus sebelumnya, tapi bukan terkait dengan dana kampanye.
"Bukan (dana kampanye). Sebetulnya ada kejadian sebelumnya. Iya ada hubungannya dengan itu (kasus terkenal yang pernah ditangani KPK)," kata Agus.
Namun, Agus enggan menjelaskan lebih lanjut terkait apakah indikasi tersebut menyasar salah satu calon gubernur. Dia tak mau menyebut karena khawatir mengganggu proses pilkada.
"Makanya, sementara biar aja dulu deh. Nanti dikira mengganggu jalannya pemilihan," kata Agus.
Berita Terkait
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Nekat! Gasak HP ASN, Detik-detik 2 Pencopet Beraksi saat Pramono-Rano Karno Tiba di Acara Abang None
-
Jalur Tol Gratis dari Gerbang Tol Fatmawati 2 Kurangi Macet 24 Persen, Bakal Dibuka hingga Oktober?
-
Tangani Macet Jakarta, Pramono Bakal Tutup U-Turn hingga Berlakukan Satu Arah
-
Jakarta Darurat Perundungan? Rano Karno Soroti Data Kekerasan Anak
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
Terkini
-
Takut Kabur? Polri Cegah Adik Jusuf Kalla hingga Eks Direktur PLN Keluar Negeri
-
Buntut Tragedi Maut Al Khoziny, Izin Pendirian Ponpes Bakal Dirombak Total
-
Rocky Gerung: Bukti dari KPU Justru Perkuat Ijazah Jokowi Palsu, 'Dinasti Solo' Makin Terkepung
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Berakhir: 67 Nyawa Melayang, Potongan Tubuh Jadi Temuan Terakhir Tim SAR
-
TNI Apresiasi PLN: Listrik Andal Sukses Kawal HUT TNI ke-80
-
Listrik PLN Andal, Kunci Suksesnya Ajang MotoGP Mandalika 2025
-
Drama Alphard Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer: Disita KPK, Ternyata Cuma Mobil Sewaan Kementerian
-
Dana Transfer DKI Dipangkas Rp15 Triliun, Menkeu ke Pramono: Kayaknya Masih Bisa Dipotong Lagi!
-
Dana Transfer dari Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Sebut Anggaran KJP-KJMU Tetap Aman
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 7 Oktober 2025: Waspada Hujan Lokal di Sejumlah Kota