Suara.com - Ribuan personel dari unsur pemerintah pusat, pemerintah daerah, relawan, dunia usaha, lembaga nonpemerintah dan masyarakat dikerahkan dalam tanggap darurat pascagempa bumi 6,5 Skala Richter (SR) di Aceh.
"Sebanyak 3.962 personil membantu penanganan korban gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Pidie dan Bireuen," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu (10/12/2016).
Sutopo mengatakan hingga Sabtu siang, gempa mengakibatkan 101 orang meninggal dunia dengan 92 korban telah terindentifikasi dan sembilan orang masih dalam proses identifikasi.
Korban meninggal, kata dia, berasal dari Kabupaten Pidie Jaya 96 orang, Bireuen dua orang dan Pidie tiga orang. Selain itu terdapat 857 orang luka-luka, yaitu 139 orang luka berat dan 718 orang luka ringan. Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh.
Sutopo mengatakan jumlah pengungsi terus bertambah karena masuknya laporan dari beberapa pos pengungsian.
Data BNPB mencatat 45.329 orang mengungsi, antara lain 43.613 orang di Pidie Jaya dan 1.716 orang di Bireuen Pengungsi di Pidie Jaya tersebar di enam kecamatan, yaitu di Kecamatan Pante Raja 1.478 orang, Meureudu 9.925 orang, Ulim 7.419 orang, Meurah Dua 7.194 orang, Trienggadeng 9.653 orang, Bandar Baru empat orang, Bandar Dua 1.520 orang dan Jangka Buya 1.474 orang.
Untuk kerusakan bangunan, kata Sutopo, meliputi 157 ruko rusak (108 roboh, 31 rusak berat, tiga rusak sedang, 15 rusak ringan). Sebanyak 11.668 rumah rusak meliputi 2.992 rusak berat, 94 rusak sedang dan 8.582 rusak ringan.
Kemudian, bandua rusak sedang dan 31 rusak ringan. Begitu juga 88 unit mushola rusak, tujuh unit madrasah rusak, lima unit kantor desa, sepanjang 14.800 meter jalan rusak atau retak dan 55 unit jembatan rusak.
"Meskipun ada kerusakan jalan dan jembatan, tidak ada daerah yang terisolasi. Semua masih dapat dilalui kendaraan. Aktivitas masyarakat sudah berjalan normal," jelas Sutopo. (Antara)
Baca Juga: Razia Eks Lokalisasi, Aparat Sita Bambu Runcing dan Bom Molotov
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna