Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengawali kunjungan kenegaraannya di Iran. Dia sampai di Bandar Udara Internasional Mehrabad, Teheran Iran, Selasa (13/12/2016) sekitar pukul 16.20 waktu setempat atau pukul 19.50 WIB.
Cuaca dingin menyambut kedatangan Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Tehran.
Presiden Jokowi tiba di Tehran setelah menjalani penerbangan dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 selama 3 jam 30 menit dari Pangkalan Udara Palam, New Delhi India.
Tiba di Bandara Internasional Mehrabad, Presiden dan Ibu Negara Iriana disambut oleh Direktur Jenderal Protokol Kepresidenan Iran MS Abdollahi dan Duta Besar Indonesia untuk Iran Octavino Alimudin. Di bawah tangga pesawat, Presiden dan Ibu Negara Iriana menerima bunga dari dua putra dan putri Iran serta disambut oleh Menteri ICT Iran Mahmoud Vaezi.
Setelah itu, Presiden dan Ibu Negara Iriana melewati prosesi jajar kehormatan. Tidak berapa lama, Presiden dan Ibu Negara Iriana bersama rombongan melanjutkan perjalanan dengan berkendaraan mobil menuju tempat hotel menginap selama berada di Tehran.
Di Tehran, Presiden akan memulai kunjungan kerjanya esok hari, Rabu (14/12/2016).
Jokowi akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani, Ketua Parlemen Iran Ali Larijani, dan Supreme Leader (Pemimpin Agung) Iran Ayatollah Seyed Ali Khameinei. Presiden juga akan menghadiri acara Ramah Tamah dan Santap Malam dengan staf KBRI Tehran dan masyarakat Indonesia di Wisma Indonesia, Tehran, sebelum kembali ke Tanah Air pada Rabu sore.
Adapun kunjungan kenegaraan ke Iran tersebut merupakan kunjungan balasan atas kunjungan Presiden Iran ke Indonesia pada April 2015.
Turut menyertai Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan dari New Delhi India menuju Teheran Iran, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Kepala BKPM Thomas Lembong. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu