Suara.com - Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo menilai peran media massa dalam meliput sidang perkara dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama sejauh ini netral.
"Menurut saya tidak, pers cukup netral, cukup baik," kata Stanley di Hotel Aryaduta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (21/12/2016).
Stanley mengingatkan media massa, terutama televisi, tetap menerapkan kode etik jurnalistik dalam peliputan perkara Ahok karena isunya sangat sensitif. Stanley tak ingin kasus peliputan sidang pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso terulang.
"Cuma kami ingatkan ada potensi pelanggaran presumption of innocence, atau juga menggunakan pengamat untuk melihat jalannya persidangan, itu bisa disebut trial by the press. Kita tahu, kan dulu waktu Jesisca (kasus pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin), kamera di-roll on bermenit-menit, di studio mini dihadirkan pengamat dan komentar, Jessica itu bisa dihukum mati, lalu hadirkan pakar gesture," katanya.
"Pers tidak boleh mengomentari persidangan, yang boleh itu teknis, tentang bagaimana seharusnya persidangan yang seharusnya, bukan mengomntari pertanyaan hakim dan jaksa," Stanley menambahkan.
Sidang perkara dugaan penodaan agama sudah dua kali digelar. Sidang kedua berlangsung pada Selasa (20/12/2016) kemarin dengan agenda tanggapan jaksa penuntut umum atas nota keberatan yang disampaikan Ahok. Jaksa mementahkan semua eksepsi Ahok dan meminta hakim melanjutkan persidangan.
Sidang akan kembali dilanjutkan pada 27 Desember 2016 dengan agenda putusan sela atas eksepsi dan replik jaksa.
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU