Suara.com - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, keberatan dengan rencana pemindahan jenazah pahlawan nasional Datuk Sutan Ibrahim atau Tan Malaka dari Kediri ke Sumatera Barat.
"Dengan rasa hormat, kami minta pada Pemkab Lima Puluh Kota agar makam tetap di Kediri," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri Eko Setiyono ditemui dalam acara diskusi publik Tan Malaka di Kampus STAIN Kediri, Rabu (21/12/2016).
Pihaknya mengatakan Tan Malaka sudah menjadi bagian dari bangsa, termasuk dari Pemerintah Kabupaten Kediri, sehingga memiliki rasa dan ikut memelihara serta mengapresiasi nilai-nilai yang terkandung dalam perjuangan Tan Malaka.
Ia mengatakan pemerintah kabupaten akan mengupayakan dialog dengan Pemkab Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, dengan harapan bisa ditemukan jalan keluar terbaik dari masalah tersebut.
Pemkab Kediri ingin agar jenazah tetap di makamnya, yaitu Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, sementara keluarga menginginkan agar jenazah dipindah ke Sumatera Barat.
"Kami bisa rundingkan lagi. Musyawarah lebih baik daripada bertengkar, sehingga tali silaturahmi tetap dipelihara," ujar Eko.
Eko membantah pemerintah kabupaten tidak pernah mengurusi makam Tan Malaka. Ia beralasan, selama ini menunggu dari kementerian sosial terkait dengan kepastian jenazah Tan Malaka tersebut.
"Kami kira itu bisa dibicarakan dulu. Kami pun bukan tidak mengurusi, tapi menunggu dari kementerian sosial yang belum diterima. Tapi, melalui desa, makam dipelihara dengan baik," ujarnya.
Keluarga Tan Malaka menginginkan agar jenazah Tan Malaka dipindah ke Sumatera Barat. Keluarga beralasan hal itu sebagai upaya untuk menghormati leluhur. Tan Malaka bukan hanya pahlawan nasional, melainkan raja, sehingga jenazahnya diharapkan ada di tanah kelahiran.
Hengky Novaron Arsil Datuk Tan Malaka, yang merupakan generasi ketujuh dari Tan Malaka mengatakan keluarga dan ahli waris sangat berkeinginan meletakkan makam leluhur di tempat yang layak.
"Kami dari keluarga, ahli waris ingin meletakkan makam leluhur di tempat yang layak, apapun caranya nanti. Kami akan berupaya," katanya saat berkunjung ke Kediri.
Keluarga, kata dia, juga tidak akan menuntut secara hukum atas pembunuhan yang dilakukan pada Tan Malaka pada pihak manapun. Keluarga merasa ikhlas, sebab kejadian yang menimpa Tan Malaka adalah risiko perjuangan yang ditempuh saat itu, dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Rencananya, sebelum pemindahan jenazah, akan ada prosesi penjemputan mirip dengan kirab yang dimulai 15 Januari 2017 sampai 21 Februari 2017. Selama prosesi penjemputan yang dilakukan lewat darat itu, rombongan juga melakukan napak tilas perjuangan Tan Malaka di beberapa titik, dan diharapkan pada April 2017 pemindahan jenazah bisa dilakukan.
Dalam diskusi tersebut, selain dihadiri oleh keluarga Tan Malaka, juga didatangi langsung dari Wakil Bupati Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Ferizal Ridwan, yayasan Tan Malaka, serta perwakilan dari Pemkab Kediri. Acara tersebut diikuti para mahasiswa serta tamu undangan dan pemerhati sejarah di Kediri. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres