Suara.com - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan cerita bahwa ibunya, Aliyah Rasyid Baswedan adalah salah satu perempuan yang ikut dalam Kongres Perempuan pertama pada tanggal 22-25 Desember 1928. Dalam kongres yang diikuti oleh 30 organisasi perempuan, Aliyah mewakili organisasi Wanita Islam.
"Mereka membahas isu-isu yang penting bagi perempuan waktu itu, yaitu misalnya pendidikan, perdagangan perempuan dan anak (trafficking), sera perkawinan anak," kata Anies melalui keterangan tertulis, Kamis (22/12/2016).
Kongres perempuan yang dilaksanakan di Yogyakarta itu merupakan cikal bakal dari hari Ibu nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Desember di Indonesia.
Menurut Anies, Kongres Perempuan tersebut sangat sarat dengan nilai pluralisme. Sebab diikuti oleh organisasi berbasis keagaamaan, suku, dan profesi, dari berbagai daerah.
"Kongres itu juga menjadi cikal bakal pengakuan atas keragaman suku bangsa dan agama di Indonesia. Mereka hadir dan menentukan sikap untuk terbebas dari penjajahan," ujar Anies.
Di era saat ini, kata Anies, bangsa kembali menghadapi penjajahan baru berupa globalisasi ekonomi yang memunculkan banyak permasalahan bagi perempuan. Misalnya, kemiskinan, akses pada keadilan, dan penggusuran.
Anies mengutip temuan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, yang menyatakan telah terjadi 113 kasus penggusuran paksa terhadap 8.154 kepala keluarga selama 2015.
Katanya, hal ini berakibat tercerabutnya, paling sedikit dua anak dari akses pendidikan dan perlindungan, lima orang dari akses layanan air bersih, dan 10 orang dari rasa aman.
"Separuh dari mereka adalah perempuan," ujar Anies.
Baca Juga: Diperiksa Kasus Makar, Sri Bintang: Rakyat Harus Menang
Menurut Anies, persoalan yang hadir pada 1928 juga masih terjadi hingga kini, khususnya menyangkut pendidikan anak perempuan. Merujuk Jakarta Dalam Angka 2015 (BPS), sedikitnya 85.124 perempuan Jakarta di atas usia 10 tahun belum bisa membaca dan menulis.
Lalu, tambahnya, telah terjadi 12.520 perkawinan anak usia 15-19 tahun di Jakarta sebagaimana Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2012.
Kemudian, tambanya lagi, berdasarkan Komnas Perempuan pada 2015, ada 321.752 kasus perdagangan manusia dan kekerasan terhadap perempuan di Ibukota, tertinggi secara nasional.
"Jakarta termasuk dalam 10 wilayah dengan persoalan angka perkawinan anak terbesar di Indonesia," kata Anies.
Sementara itu, Sandiaga menambahkan bahwa Jakarta juga tercatat sebagai wilayah rawan trafficking karena selang 2005–2014, 20 persen dari 1.438 kasus trafficking dialami oleh perempuan Jakarta, sebagaimana data International Organization for Migration (IOM) pada 2015.
"Kekerasan terhadap perempuan juga meningkat terus setiap tahunnya, tidak dibarengi dengan Women Cricis Center (WCC) yang memadai yang selama ini dikelola P2TP2A di lima daerah Jakarta. Demikian pula layanan hukum yang disediakan masih sangat kurang," ujar Sandiaga
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
Terkini
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati
-
OTT KPK di Bekasi: Bupati Ade Kuswara Diduga Terima Suap Proyek
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus