Suara.com - Kepolisian Sektor Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, membutuhkan waktu sekitar tiga pekan untuk menyelidiki kasus runtuhnya tangga Apartemen Grand Kamala Lagoon pada Rabu (4/1/2016) dini hari.
"Kami butuh waktu sampai tiga pekan ke depan untuk mengungkap kasus ini," kata Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Bayu Pratama dikutip dari Antara.
Perhitungan waktu tersebut berdasarkan penyelidikan teknis pengerjaan serta meminta keterangan dari hasil audit independen.
"Kami akan cek standar operasional prosedur (SOP) hingga meminta keterangan audit independen dulu," katanya.
Bayu mengatakan hingga saat ini, petugas baru memeriksa tiga saksi dari kalangan pekerja yang selamat dari insiden runtuhnya tangga darurat Tower Emerald North Apartemen Grand Kamala Lagoon yang tengah dikerjakan.
"Tiga orang ini sedang dimintai keterangan di kantor saya. Mereka pekerja bangunan," katanya.
Petugas berencana memanggil kontraktor PT. PP untuk dimintai keterangan seputar kejadian itu.
Bayu mengaku telah menghentikan sementara proses pembangunan apartemen yang sudah berjalan sejak 2013 itu untuk keperluan penyelidikan.
Petugas kepolisian telah memasang garis polisi di lokasi kejadian untuk menyeterilkan bangunan itu guna olah tempat kejadian perkara.
Diberitakan sebelumnya, insiden runtuhnya tangga darurat dari lantai 32 hingga ke basement itu menimbulkan dua korban dari kalangan pekerja atas nama Pajar Sidik dan Omen.
Pajar hingga kini masih tertimbun reruntuhan puing tangga darurat setinggi lima meter di lantai basement pada ruangan berukuran 6 x 2 meter persegi.
Sedangkan Omen berhasil selamat meski sempat tertimpa puing di bagian wajah dan sedang menjalani rawat jalan.
Puluhan personil gabungan dari Pemadam Kebakaran Jakarta Timur dan Kota Bekasi dikerahkan untuk mengevakuasi korban Pajar dari reruntuhan puing.
"Kita belum tahu apakah Pajar masih hidup atau sudah meninggal, proses evakuasi masih berjalan," kata Bayu.
Berita Terkait
-
Indonesia Darurat K3: Bagaimana Selamatkan Nyawa Pekerja di Area Berisiko Tinggi?
-
Kronologi Karyawan PT Chang Shin Karawang Meninggal Dunia Pasca Kecelakaan, Diduga Malpraktik
-
Ini Cara Nawakara Tingkatkan Keamanan di Tempat Kerja
-
Jamin Keselamatan Pekerja, PP Presisi Catatkan Nol Kecelakaan Kerja
-
WNI Muhammad Rizharul Fakih Meninggal Terjepit Logam 2 Ton di Jepang
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
Dilaporkan ke KPK, Bupati Manokwari Diduga Terlibat Korupsi pada 2 Proyek
-
Curhatan Warga Resah soal 'Tot tot Wuk wuk': Nyaris Nabrak Gegara Strobo, Bunyi Sirine Bikin Panik!
-
Detik-detik Penangkapan! Tiga Remaja Pembawa Airsoft Gun Diamankan, Tawuran di Cilincing Digagalkan
-
Lama Hilang Kini Pulang Bawa Jabatan, Siapa Arief Poyuono yang Kini Jadi Komisaris Pelindo?
-
Sebelum Kerusuhan Meletus, Mahfud MD Sebut Prabowo Tak Gubris Masukan Akademisi UGM: Udah Biarin Aja
-
Satria Hutan Indonesia 2025 Jalani Pendakian 13 Hari di Gunung Patah
-
Data Pendidikan Gibran di Situs KPU Tiba-tiba Berubah Jadi S1, Ada Upaya Jegal Gugatan Ijazah Palsu?
-
AGRA Desak Penghentian Proyek Transmigrasi ala Orde Baru: Haruskah Membuka Hutan dan Belukar Lagi?
-
Detik-detik Mikrofon Prabowo Mati di KTT PBB, Menlu Sugiono Tegaskan Pesan Palestina Tetap Menggema
-
Sudah Gandeng Ahli ITB, Pemprov DKI Yakin Bau Sampah RDF Rorotan Sudah Teratasi