Suara.com - Tepat 1 Januari 2017, Jorge Lorenzo tidak lagi jadi bagian dari Yamaha. Kini, statusnya telah resmi jadi pebalap Ducati setelah kontraknya dengan Yamaha berakhir 31 Desember lalu.
Kini, dia pun telah bebas berbicara. Sebelumnya, pihak Yamaha melarang pebalap yang dijuluki "Por Fuera" ini berbicara kepada media seputar masalah Ducati sebelum kontraknya berakhir.
Di tahun yang baru ini, pebalap berkebangsaan Spanyol itu pun telah memiliki resolusi baru. Lorenzo bertekad membuat sejarah baru dengan pabrikan motor terkemuka Italia tersebut.
"Saya ingin membuat sejarah dengan Ducati," kata Lorenzo seperti dilansir Marca. "Ini akan menjadi tantangan yang menarik, karena pabrikan besar ini baru sekali menjuarai MotoGP--2007."
"Setelah waktu saya dengan Yamaha, saya ingin memenangkan juara dunia dengan motor lain. Itulah misi saya di 2017."
"Misi saya selanjutnya adalah tetap menjadi juara. Sejujurnya, ketika Anda banyak memenangkan balapan, tidak mudah untuk menjaga motivasi. Tapi, saya tidak pernah puas orangnya," pungkas Lorenzo, 29 tahun.
Pada musim 2016, Lorenzo kehilangan gelar juara dunianya setelah hanya menempati urutan ketiga klasemen akhir. Mahkota tersebut direbut kompatriotnya dari tim Repsol Honda, Marc Marquez.
Selama sembilan musim bersama Yamaha--sejak 2008--Lorenzo tercatat tiga kali menjadi juara dunia; 2010, 2012, dan 2015.
Selain gelar juara dunia di kelas MotoGP, Lorenzo juga tercatat dua kali meraih titel juara dunia kelas 250 cc; 2006 dan 2007. (GP Xtra)
Baca Juga: Rio Haryanto Ingin Kembali ke F1, Pertamina Malah Tarik Dukungan
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO