Suara.com - Tim sukses pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni protes Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta mengenai urutan topik debat kandidat. Menurut mereka hal itu berbeda dengan hasil pertemuan tanggal 27 Desember 2016.
"Pada pertemuan tanggal 27 kita sudah tetapkan, saat itu ketiga tim paslon (pasangan calon) hadir bahwa urutan materi debat tidak seperti ini. Kenapa saat ini terbalik, dulu (pada tanggal 27 disepakati) debat pertama tentang pembangunan, sekarang pertama jadi pelayanan sosial," kata anggota tim sukses dalam rapat terkait pengawasan debat di Hotel Bintang Griyawisata, Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (6/1/2017).
Menjawab protes dari tim sukses Agus, Ketua KPUD Sumarno menegaskan bahwa tidak benar dalam pertemuan tanggal 27 Desember ada kesepakatan terkait materi debat.
"Tanggal 27 itu tidak ada kesepakatan apapun karena materi bukan ditentukan tim paslon, tetapi oleh tim panelis. KPU bentuk tim panelis yang angkat materi dan tema debat. Tema debat diatur dalam UU dan PKPU. Pada 27 Desember, kita belanja persoalan dan isu yg mungkin akan diangkat. Dari hasil FGD kita sampaikan dan terus berkembang, kemudian dalam rapat 2-3 hari lalu sudah disampaikan perkembangan terakhir ke tim paslon," kata Sumarno.
Sumarno mengatakan tanpa pemberitahuan materi yang akan ditanyakan panelis dalam debat nanti, ketiga pasangan calon tentu sudah punya persiapan.
"Pada dasarnya, walaupun tidak dikasih tahu, ketiga pasangan calon kami yakin bisa, karena mereka sudah blusukan kemana-mana, karena materinya tidak jauh dari yang mereka lihat itu," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara