Suara.com - Ribuan warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat, putus sekolah atau belum menuntaskan wajib belajar sembilan tahun, karena waktu rata-rata lama bersekolah di daerah itu hanya 7,4 tahun.
Kepala Bidang Pendidikan Non-Formal dan Informal (PNFI) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga setempat Amid Mulyana, di Karawang, Sabtu (7/1/2017), menyatakan hingga tahun ini tercatat masih ada ribuan masyarakat yang putus sekolah hingga SMP.
"Rata-rata lama sekolah di Karawang sekarang ini baru 7,4 tahun atau hanya setingkat SMP. Jadi, masih banyak warga yang belum menuntaskan wajib belajar sembilan tahun," katanya.
Amid mengatakan tahun ini pihaknya akan berusaha membantu 5.000 warga Karawang yang putus sekolah di tingkat SMP untuk melanjutkan pendidikannya yang akan disesuaikan dengan program wajib belajar sembilan tahun.
Bagi masyarakat yang putus sekolah dan ingin melanjutkan pendidikan, bisa langsung mendaftar ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga setempat. Di antara syaratnya ijasah terakhir yang dimiliki, KTP dan KK.
"Untuk pembelajarannya nanti digelar di PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) di masing-masing kecamatan. Seperti warga Cikampek, maka belajarnya di PKBM di wilayah itu agar memudahkan kegiatan belajar mengajar," kata dia.
Waktu pembelajarannya atau jam kegiatan belajar mengajar, bisa disesuaikan dengan waktu warga yang mengikuti program itu dengan waktu tiga tahun.
Jika warga yang mengikuti program itu sudah pernah bersekolah di kelas 2 SMP, maka hanya perlu mengikuti pembelajaran satu tahun. Tapi harus menunjukkan raport sampai kelas 2 SMP sebagai salah satu syaratnya.
Amid mengakui kesadaran masyarakat untuk sekolah dan menyekolahkan anaknya masih rendah. Itu terjadi karena masyarakat masih menganggap sekolah itu menambah beban biaya hidup mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti