Suara.com - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Populi Center Usep S Ahyar menilai debat dalam kampanye pemilihan kepala daerah sangat penting. Ini untuk menangkal informasi hoax.
Terlebih debat calon kepala daerah di Jakarta. Ini untuk menangkal informasi-informasi yang tidak benar atau biasa disebut hoax selain menekan sentimen antar pasangan calon.
"Debat baik dalam menangkal berita-berita hoax. Kemudian mengurangi sentimen negatif antar peserta Pilkada," kata Usep di Kantor KPU DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (12/1/2017).
Lebih lanjut dia juga menjelaskan tentang begitu pentingnya peran debat dalam menentukan pilihan masyarakat, terutama pemilih rasional. Debat juga dinilai dapat meningkatkan daya partipasi masyarakat, sehingga dapat berbondong-bondong ke Tempat pencoblosan pada tanggal 15 Februari 2017 mendatang.
"Debat adalah salah satu pendidikan politik bagi masyarakat, lalu mendorong masyarakat ke TPS dan ingin meningkatkan partisipasi pemilih," katanya.
Oleh karena itu, dia menyarankan kepada ketiga pasangan calon gubernur dan wakilnya untuk dengan sepenuh hati menyiapkan materi debatnya. Tidak hanya soal materi, hal lain termasuk cara berpakaian dan hal-hal lainnya penting juga diperhatikan.
"Kandidat harus sesiap mungkin menghadapi debat. Debat ini ada yang memperhatikan soal substansi dan teknis, misal cara berpakaian, gestur, cara bicaranya lugas atau tidak, karena pemilih tidak semuanya rasional," katanya.
Debat yang diselenggarakan oleh KPU DKI Jakarta tersebut dapat mematangkan pilihan pemilih untuk menentukan siapa yang bakal memimpin DKI untuk lima tahun kedepan. Sebab, berdasarkan survei yang dilakukan Populi pada 7-14 Desember 2016 lalu, pemilih yang sudah memantapkan pilihannya baru 66,5 persen. Lebihnya, kata dia masih menunggu perkembangan debat yang akan dilaksanakan besok, dan juga debat berikutnya.
"Swing voters angkanya 29 persen. Sisanya tidak jawab. Angka itu tersebar di beberapa calon, dan yang paling loyal pendukungnya adalah Paslon nomor dua. Swing voters rata-rata adalah pemilih terdidik," tutup Usep.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam
-
Waspada Cuaca Ekstrem, Distamhut DKI Pangkas 69 Ribu Pohon Rawan
-
Polisi Gadungan Bersenpi Peras Korban di ATM Pondok Gede, Motor dan Uang Rp 4,2 Juta Raib!
-
Jimly Asshiddiqie Sebut Cuma Ada Tiga Pejabat Berwenang yang Bisa Batalkan Perpol 10/2025
-
Pengembang Dibuat 'Panas Dingin', Apa Alasan Sebenarnya KDM Setop Sementara Izin Perumahan di Jabar?
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL