Suara.com - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional, Amien Rais, sepakat dengan sejumlah ulama yang menyebut saat ini keadaan politik dan ekonomi negara sedang mengalami ketidakjelasan, pancaroba dan karut marut sehingga harus kembali kepada Al-Quran.
Namun, dia menekankan, supaya umat Islam cermat untuk mencari ulama yang tepat dalam dapat menafsirkan Al-Quran dengan dasar kebenaran, bukan ulama peragu.
"Jadi tadi dengan para ustad dan kyai, saya katakan, dalam keadaan karut marut tidak jelas pancaroba seperti ini secara politik dan ekonomi, maka kompas umat islam itu kepada Quran. Quran itu petunjuk abadi sampai hari kiamat," kata Amien usai menghadiri Solat Subuh berjamaah dan Tablig Akbar yang digelar Pengajian Politik Islam bekerjasama dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia, di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (15/1/2017).
"(Ulama) Yang bisa menafsirkan Quran adalah ulama yang cinta kepada kebenaran, bukan ulama peragu apalagi dolar, rupiah, dan lain-lain," tambah dia.
Ulama-ulama yang seperti ini adalah ulama yang mendambakan keadilan hukum, sosial, politik dan ekonomi.
"Mereka nggak mau jadi menteri, gubernur, itu upil, kecil. Karena ulama itu tahu bahwa dunia ini bobotnya kecil cuma seperti sayap nyamuk," kata dia.
Karenanya, dia menambahkan, kalau politik mau bersih dari kepentingan yang buta yang menabrak aturan hukum, moral dan agama, maka kita perlu berkonsultasi dengan ulama itu.
"Saya ini sudah kenyanglah ilmu politik, sampai ke Chicago, Rotterdam, sudah ratusan buku politik, tapi ketika dengan ulama 'ini bener ini'. Nah jadi, itu secara global," ujar dia.
Di kesempatan ini, Amien menyinggung soal kasus hukum mantan gubernur daerah khusus ibukota Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Menurutnya, kasus hukum ini harus dipercepat dan tidak bertele-tele serta diberikan hukum yang setimpal dengan rasa keadilan.
Baca Juga: Pencipta Android Bikin Smartphone High-end Saingi iPhone
"Kemudian, kita buka lembaran baru. Mudah-mudahan negara kita tenang kembali. Masa gara-gara Ahok si pekok itu kemudian gonjang-ganjing, nggak bener itu. Maaf ya si Ahok saya sebut si pekok," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
Geger Utang Whoosh, Mahfud MD: 1000 Persen Setuju Jokowi, Tapi Usut Tuntas Dugaan Mark Up
-
Sandra Dewi Cabut Gugatan: Awalnya Ngotot, Kini Pasrah Barang-barang Disita Kejagung, Mengapa?
-
Geger Utang Whoosh, Bunga Pinjaman China Disebut 20 Kali Lipat Lebih Ganas dari Jepang
-
Luhut Sebut Whoosh 'Busuk' Sejak Awal, Said Didu Heran: Kenapa Kebusukan Itu Tidak Dihentikan?
-
Akhir Pelarian Dugi Telenggen Anggota OPM Penembak Brigpol Joan, Ditangkap saat Asyik Main HP
-
Kekerasan hingga Penipuan Daring, KemenPPPA Soroti Kerentanan Perempuan di Dunia Nyata dan Digital
-
Wakili Indonesia, Kader PSI Soroti Masalah Ini di Konferensi Dunia di Shanghai
-
Bukan Cari Cuan, Jokowi Beberkan Alasan Bangun Whoosh Meski Diterpa Isu Korupsi
-
Politikus Nasdem Rajiv Mangkir dari Pemeriksaan Kasus CSR, KPK Pastikan Bakal Panggil Ulang
-
Di Hari Sumpah Pemuda, Puan Ajak Generasi Muda Kawal Demokrasi dengan Etika dan Akal Sehat