Suara.com - Calon gubernur Jakarta Anies Baswedan menyebut hasil survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia Denny JA yang menunjukkan tingkat elektabilitasnya turun lantaran bertemu pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab terlalu subyektif.
"Surveinya kapan, ketemunya kapan? Saya rasa gini. Saya nggak mau beri komentar banyak, tapi begini, tulisan itu yang sangat bermuatan subyektif. Jadi biarkan saja," kata Anies di Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (18/1/2017).
Menurut Anies selama ini kampanye yang dia lakukan bersama pasangan, Sandiaga Uno, tidak ada masalah, apalagi dipandang negatif gara-gara bertemu Rizieq.
Namun, Anies menyadari akan ada orang yang tidak menyukai pertemuan semacam itu.
"Kita sih alhamdulillah jalan terus. Kita sih pertemuan dengan siapa saja, saya datangi. Ketemu dengan banyak pihak. Sebenarnya saya ketemu dengan satu pihak tentu ada pihak lain yang tidak setuju," ujar Anies.
Bagi Anies, semua orang atau kelompok apapun punya hak yang sama untuk bertemu dengan calon gubernur.
"Tapi itulah orang, bisa berpandangan macam-macam, tapi saya tetap pada prinsip kita bahwa setiap warga Jakarta memiliki hak untuk berinteraksi dengan calon gubernurnya," tutur Anies.
Justru kalau tidak mau berinteraksi dengan salah satu kelompok, bisa menjadi preseden buruk.
"Ini mau jadi gubernur seluruh Jakarta atau gubernur satu dua kelompok. Justru karena mau jadi gubernur seluruh Jakarta saya siap ketemu semuanya," ujar Anies.
Bahkan, kata dia, selama ini diundang umat Katolik maupun Kristen pun dihadiri. Diundang ormas apapun dihadiri.
"Malah ada tuh yang nggak mau datengin, kok nggak ditulis sama Denny?Justru itulah yang menjadi bagian pertanyaan. Jadi biarlah beliau berkampanye, kita hormati setiap orang menulis, dan berekspresi, sebagaimana juga hormati saya untuk berekspresi," kata Anies.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang