Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1). (suara.com/Oke Atmaja)
Hasil survei terbaru periode 9-13 Januari 2017 yang dilakukan Poltracking Indonesia menggambarkan persaingan tiga kandidat gubernur dan wakil gubernur Jakarta periode 2017-2022 semakin ketat.
"Elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yakni sebesar 30,25 persen, di posisi kedua Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat sebesar 28,88 persen dan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebesar 28,63 persen. Ini artinya, melihat tren yang ada, belum bisa disimpulkan siapa pemenang pada pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang,"ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR dalam jumpa pers di Orio Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2017).
Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan jumlah responden 800 orang. Survei menggunakan margin of error sebesar plus minus 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dia mengatakan dalam hasil survei posisi elektabilitas ketiga pasangan secara statistik masih dalam rentang margin of error.
Hanta menjelaskan ketiga pasangan mengalami kenaikan elektabilitas dari bulan November hingga bulan Januari 2017.
Tren elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni mengalami kenaikan 2,33 persen dari 27,92 persen pada bulan November 2016, naik menjadi menjadi 30.25 persen pada bulan Januari 2017. Namun kenaikan relatif melamban atau kurang signifikan.
Adapun elektabilitas pasangan Ahok dan Djarot mengalami kenaikan cukup signifikan 6,8 persen yakni dari 22,00 persen pada survei bulan November 2016 menjadi 28,88 persen pada Januari 2017.
"Pasangan Ahok-Djarot dari sebelumnya mengalami tren menurun, kini mengalami perubahan tren elektabilitas naik (reborn),"kata dia.
Sementara itu, elektabilitas pasangan Anies dan Sandiaga mengalami kenaikan signifikan 8,21 persen yakni dari 20.42 persen pada November 2016 menjadi 28,63 persen pada Januari 2017.
Dari hasil survei ini, kata Hanta, menunjukkan semua kandidat memiliki peluang yang sama untuk bisa masuk sekaligus tereliminasi di pilkada putaran pertama.
"Hingga saat ini, belum ada satu pun kandidat yang memiliki elektabilitas melejit tak terbendung. Sebaliknya, belum ada satu kandidat pun yang tertinggal jauh. Semuanya masih fluktuatif dan dinamis," kata dia.
"Elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yakni sebesar 30,25 persen, di posisi kedua Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat sebesar 28,88 persen dan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebesar 28,63 persen. Ini artinya, melihat tren yang ada, belum bisa disimpulkan siapa pemenang pada pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang,"ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR dalam jumpa pers di Orio Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2017).
Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan jumlah responden 800 orang. Survei menggunakan margin of error sebesar plus minus 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dia mengatakan dalam hasil survei posisi elektabilitas ketiga pasangan secara statistik masih dalam rentang margin of error.
Hanta menjelaskan ketiga pasangan mengalami kenaikan elektabilitas dari bulan November hingga bulan Januari 2017.
Tren elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni mengalami kenaikan 2,33 persen dari 27,92 persen pada bulan November 2016, naik menjadi menjadi 30.25 persen pada bulan Januari 2017. Namun kenaikan relatif melamban atau kurang signifikan.
Adapun elektabilitas pasangan Ahok dan Djarot mengalami kenaikan cukup signifikan 6,8 persen yakni dari 22,00 persen pada survei bulan November 2016 menjadi 28,88 persen pada Januari 2017.
"Pasangan Ahok-Djarot dari sebelumnya mengalami tren menurun, kini mengalami perubahan tren elektabilitas naik (reborn),"kata dia.
Sementara itu, elektabilitas pasangan Anies dan Sandiaga mengalami kenaikan signifikan 8,21 persen yakni dari 20.42 persen pada November 2016 menjadi 28,63 persen pada Januari 2017.
Dari hasil survei ini, kata Hanta, menunjukkan semua kandidat memiliki peluang yang sama untuk bisa masuk sekaligus tereliminasi di pilkada putaran pertama.
"Hingga saat ini, belum ada satu pun kandidat yang memiliki elektabilitas melejit tak terbendung. Sebaliknya, belum ada satu kandidat pun yang tertinggal jauh. Semuanya masih fluktuatif dan dinamis," kata dia.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar