News / Metropolitan
Kamis, 19 Januari 2017 | 16:36 WIB
Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1). (suara.com/Oke Atmaja)
Hasil survei terbaru periode 9-13 Januari 2017 yang dilakukan Poltracking Indonesia menggambarkan persaingan tiga kandidat gubernur dan wakil gubernur Jakarta periode 2017-2022 semakin ketat.

"Elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yakni sebesar 30,25 persen, di posisi kedua Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat sebesar 28,88 persen dan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebesar 28,63 persen. Ini artinya, melihat tren yang ada, belum bisa disimpulkan siapa pemenang pada pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang,"ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR dalam jumpa pers di Orio Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2017).

Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan jumlah responden 800 orang. Survei menggunakan margin of error sebesar plus minus 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Dia mengatakan dalam hasil survei posisi elektabilitas ketiga pasangan secara statistik masih dalam rentang margin of error.

Hanta menjelaskan ketiga pasangan mengalami kenaikan elektabilitas dari bulan November hingga bulan Januari 2017.

Tren elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni mengalami kenaikan 2,33 persen dari 27,92 persen pada bulan November 2016, naik menjadi menjadi 30.25 persen pada bulan Januari 2017. Namun kenaikan relatif melamban atau kurang signifikan.

Adapun elektabilitas pasangan Ahok dan Djarot mengalami kenaikan cukup signifikan 6,8 persen yakni dari 22,00 persen pada survei bulan November 2016 menjadi 28,88 persen pada Januari 2017.

"Pasangan Ahok-Djarot dari sebelumnya mengalami tren menurun, kini mengalami perubahan tren elektabilitas naik (reborn),"kata dia.

Sementara itu, elektabilitas pasangan Anies dan Sandiaga mengalami kenaikan signifikan 8,21 persen yakni dari 20.42 persen pada November 2016 menjadi 28,63 persen pada Januari 2017.

Dari hasil survei ini, kata Hanta, menunjukkan semua kandidat memiliki peluang yang sama untuk bisa masuk sekaligus tereliminasi di pilkada putaran pertama.

"Hingga saat ini, belum ada satu pun kandidat yang memiliki elektabilitas melejit tak terbendung. Sebaliknya, belum ada satu kandidat pun yang tertinggal jauh. Semuanya masih fluktuatif dan dinamis," kata dia.

Load More