Suara.com - Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Pusat Hardiswan mengungkapkan salah satu penyebab sulitnya petugas pemadam kebakaran Pasar Senen, kemarin, adalah banyaknya kios yang terbakar dan benda yang terbakar umumnya tekstil.
"Itu karena banyak yang terbakar bahan - bahan tekstil. Jadi itu yang cukup sulit untuk dipadamkan. Petugas kami harus bongkar satu per satu kios untuk cari yang masih terbakar. Kami cek semua, kalau nggak benar-benar dipadamin, takut nanti kita tinggal ada kebakaran lagi," kata Hardiswan di Pasar Senen, Jumat (20/1/2017).
Faktor penghambat yang lainnya, kata Hardiswan, petugas kesulitan air untuk memadamkan api. Saking sulitnya, ketika itu petugas sampai menyedot air dari kolam renang di gelanggang olahraga di dekat Pasar Senen dan air sungai.
"Untuk sekarang kami mengambil airnya dari Kali Lio dan Kali Kwitang, di dekat sini," ujar Hardiswan.
Selang-selang air yang melintang di jalan raya, katanya, juga menjadi kendala tersendiri. Sebab, selang-selang tersebut sebentar-sebentar dilindas roda kendaraan yang lewat. Akibatnya, ada sebagian selang yang mengalami kebocoran, kemudian mampet.
"Banyak kendaraan yang melintas, itu juga kesulitan kami, gara - gara terlindas air suka mampet. Selain itu juga kadang bocor, jadi harus kita tambal dulu," ujar Hardiswan.
Kemarin sore, api sudah dapat dipadamkan. Namun asap masih mengepul dari benda-benda yang hangus sampai hari ini.
Berita Terkait
-
Buntut Kebakaran Toko di Pasar Senen, Pedagang Harap Ada Bantuan dari Pemerintah dan Pihak Pasar
-
6 Fakta Kebakaran di Pasar Senen: Diduga Korsleting Listrik, Kerugian Capai Rp600 Juta
-
11 Mobil Damkar Meluncur di Lokasi Kebakaran Pasar Senen, Petugas Masih Berjibaku Padamkan Api
-
Toko Alat Dapur di Lantai Dua Pasar Senen Kebakaran
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri