Rekonstruksi aksi perampokan dan pembunuhan di perumahan Pulomas, di Jakarta, Jumat (6/1). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Polisi akan melakukan rekonstruksi lanjutan kasus perampokan sadis yang menimpa pengusaha Dodi Triono, Pulomas, Jakarta Timur, pada Senin (23/1/2017).
Tempat rekonstruksi dilakukan di salah satu villa di Puncak, Bogor, Jawa Barat. Di tempat inilah empat bandit yang terdiri dari Ramlan Butarbutar alias Porkas, Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga, dan Ius Pane menginap usai melakukan perampokan yang menewaskan enam orang.
"Terakhir katanya hari Senin mau rekon lagi di Puncak. Karena merampok di Pulomas, mereka berempat pergilah ke puncak, menginap semalam," kata Djarot Widodo, pengacara Erwin, Alfins, dan Ius Pane, kepada Suara.com, Minggu (22/1/2017).
Setelah menginap di vila, kata Djarot, mereka kembali ke Jakarta. Ramlan didampingi Alfins memulangkan mobil merek Ertiga yang dipakai untuk aksi ke tempat rental. Sementara, Ius Pane dan Erwin memisahkan diri.
"Terus balik lagi ke Jakarta. Si Alfins dan Ramlan berdua. Erwin sama Ius sendiri-sendiri. Erwin sama Ramlan satu mobil. Bawa mobil, mobil diantar lagi ke rental tempat dia ditembak itu," kata Djarot.
Djarot tidak hafal nama vila tempat pertemuan kliennya.
Djarot mengaku belum berbicara dengan Erwin yang kabarnya yang punya ide untuk menginap di villa.
"Ya saya belum tahu, yang tahu si Erwin. Vilanya apa. Dia hanya nginap semalam. Di sana numpang tidur," katanya.
Dalam rekonstruksi lanjuta, kata Djarot, hanya Ius Pane yang akan dibawa polisi. Erwin dan Alfins belum bisa dibawa karena sekarang masih pemulihan kesehatan setelah ditembak polisi.
"Mungkin nggak, lagi pincang. Mungkin Ius Pane aja," kayanya.
Kehadiran dua tersangka ke dalam rekonstruksi tidak terlalu penting karena mereka sudah meminta keterangan dan informasinya sudah masuk ke berita acara pemeriksaan.
"Ya paling (rekon di Bogor) sebagai pelengkap aja. Nggak terlalu penting. Erwin dan Alfins sudah di BAP dipertemukan dengan Ius. Sama lah artinya," katanya.
Tempat rekonstruksi dilakukan di salah satu villa di Puncak, Bogor, Jawa Barat. Di tempat inilah empat bandit yang terdiri dari Ramlan Butarbutar alias Porkas, Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga, dan Ius Pane menginap usai melakukan perampokan yang menewaskan enam orang.
"Terakhir katanya hari Senin mau rekon lagi di Puncak. Karena merampok di Pulomas, mereka berempat pergilah ke puncak, menginap semalam," kata Djarot Widodo, pengacara Erwin, Alfins, dan Ius Pane, kepada Suara.com, Minggu (22/1/2017).
Setelah menginap di vila, kata Djarot, mereka kembali ke Jakarta. Ramlan didampingi Alfins memulangkan mobil merek Ertiga yang dipakai untuk aksi ke tempat rental. Sementara, Ius Pane dan Erwin memisahkan diri.
"Terus balik lagi ke Jakarta. Si Alfins dan Ramlan berdua. Erwin sama Ius sendiri-sendiri. Erwin sama Ramlan satu mobil. Bawa mobil, mobil diantar lagi ke rental tempat dia ditembak itu," kata Djarot.
Djarot tidak hafal nama vila tempat pertemuan kliennya.
Djarot mengaku belum berbicara dengan Erwin yang kabarnya yang punya ide untuk menginap di villa.
"Ya saya belum tahu, yang tahu si Erwin. Vilanya apa. Dia hanya nginap semalam. Di sana numpang tidur," katanya.
Dalam rekonstruksi lanjuta, kata Djarot, hanya Ius Pane yang akan dibawa polisi. Erwin dan Alfins belum bisa dibawa karena sekarang masih pemulihan kesehatan setelah ditembak polisi.
"Mungkin nggak, lagi pincang. Mungkin Ius Pane aja," kayanya.
Kehadiran dua tersangka ke dalam rekonstruksi tidak terlalu penting karena mereka sudah meminta keterangan dan informasinya sudah masuk ke berita acara pemeriksaan.
"Ya paling (rekon di Bogor) sebagai pelengkap aja. Nggak terlalu penting. Erwin dan Alfins sudah di BAP dipertemukan dengan Ius. Sama lah artinya," katanya.
Komentar
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu