Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Selasa (24/1/2017) mengecam Israel karena memutuskan untuk membangun 2.500 rumah baru di permukiman Tepi Barat Sungai Jordan.
Namun, Abbas mengatakan ia ingin bekerjasama dengan pemerintah baru AS untuk mencapai perdamaian yang adil.
Satu siaran persn dari kantor Abbas mengatakan persetujuan pemerintah Israel untuk membangun 2.500 unit rumah baru di permukiman Tepi Barat "dikutuk, ditolak dan akan memiliki dampak". Ditambahkannya, keputusan tersebut adalah provokatif dan tantangan buat seluruh dunia.
Pembantu Abbas, Nabil Abu Rdeinah, mengatakan di dalam satu siaran pers yang disiarkan di jejaring kantor berita Palestina, WAFA,, "Apa yang saat ini diperlukan dari masyarakat internasional adalah pendirian serius untuk menghadapi tantangan ini." Keputusan ini akan menghalangi semua upaya yang dibuat ke arah terwujudnya perdamaian dan kestabilan," tambah Abu Rdeinah.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Komite Pelaksana Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erekat mengatakan keputusan untuk membangun 2.500 unit rumah di Tepi Barat dan 500 unit di Jerusalem, yang diduduki, menantang Resolusi 2334 Dewan Keamanan PBB --yang mengutuk permukiman tersebut.
"Sikap Israel merusak penyelesaian dua-negara, dan menggantinya dengan prinsip satu negara tunggal dengan dua rejim. Maksud saya apartheid," kata Erekat di dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi. "Israel ingin mempertahankan situasi sebagaimana adanya dan mendorong wilayah ini ke dalam kerusuhan lebih lanjut." Selain itu, ia menyeru masyarakat internasional "agar mengerti bahwa mengalahkan terorisme dan menggantinya dengan perdamaian serta kestabilan tergantung atas diakhirinya pendudukan, berdirinya Negara Palestina Merdeka di perbatasan 1967 dengan Jerusalem Timur sebagai Ibu Kotanya dan diselesaikannya semua masalah status permanen".
Radio Israel pada Selasa melaporkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanannya Avigdor Lieberman menyetujui pembangunan 2.500 rumah di permukiman Tepi Barat. Radio tersebut menambahkan semua rumah itu akan digabungkan ke dalam permukiman yang lebih besar.
Seorang diplomat Palestina mengatakan kepada Radio "Suara Palestina" bahwa pemimpin Palestina mulai bergerak di tiga tingkat yang berbeda untuk menerapkan Resolusi 2334 Dewan Keamanan PBB, dan menyeru Israel agar menghentikan kegiatan perluasan permukimannya di wilayah Palestina.
Baca Juga: Israel Penjarakan Remaja Palestina di Kasus Lalu Lintas
Wakil Tetap Negara Pengamat Non-Anggota Palestina di PBB Reyad Mansour mengatakan tingkat pertama ialah Dewan Keamanan dan tingkat kedua adalah laporan Sekretaris Jenderal PBB, yang ia serahkan kepada Dewan Keamanan setiap tiga bulan untuk memastikan resolusi tersebut dilaksanakan.
"Tingkat ketiga ialah menghubungi semua lembaga dan perusahaan khusus yang menjeaslakn perbedaan antara wilayah Palestina dan Israel, termasuk Jerusalem Timur," kata Reyad Mansour. Ia menambahkan, "Kami akan meminta semua lembaga dan perusahaan ini agar berhenti menangani wilayah kami sebagai bagian dari Israel." (Antara)
Berita Terkait
-
Israel Penjarakan Remaja Palestina di Kasus Lalu Lintas
-
Gara-gara Trump, Israel Tunda Resmikan Pemukiman di Yerusalem
-
Komisi VII DPR:RI Sudah Komitmen Tak Berhubungan dengan Israel
-
Fahri Hamzah: Kunjungan ke Israel Hina Pendiri Bangsa Indonesia
-
MUI Diduga Ketemu Presiden Israel, Ini Respon Komisi I DPR
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah
-
Rayakan HUT ke-80 TNI di Monas, Tarif Transportasi Umum Jakarta Jadi Rp80
-
Kepala BPHL Dicecar Pembangunan Jalan di Kawasan IUP PT WKM, Hakim: Saudara Kok Nggak Bisa Jawab!
-
Anggota DPR Ngamuk! Minta BGN 'Spill' Nama Politisi Peminta Jatah Dapur MBG
-
Gus Yasin 'Sentil' Balik Kubu Mardiono: Aturan AD/ART Sudah Diubah di Muktamar!
-
Cucu Mahfud MD Jadi Korban, Pakar Sebut Keracunan MBG Bukti Kegagalan Sistemik Total