Fajar Merah, pelantun lagu Bunga dan Tembok, adalah putra dari seorang aktivis dan penyair di zaman orde baru, Wiji Thukul. Beberapa lagu yang sering ia nyanyikan dari panggung ke panggung adalah puisi yang dikarang oleh ayahnya sendiri.
Melalui lagu-lagunya, Fajar mengaku ingin menghidupkan kembali ingatkan publik tentang sosok ayahnya yang hilang saat ia masih berusi empat tahun. Namun, ia merasa ada nuansa yang berbeda saat ini, yaitu terkait respon publik terhadap kata-kata.
"Jalannya sudah berbeda. Sekarang kita bebas bicara apa-apa, tapi karena bebas itu jadi nggak ada respon apa-apa dari orang lain. Jadi percuma. Akhirnya jadi sesuatu yang kosong," ujar Fajar di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2017).
Fajar mengibaratkan lagu-lagunya, termasuk Bunga dan Tembok, adalah buah dari karya-karya ayahnya.
Namun, ia merasa pesimis khususnya terhadap pemerintah untuk mencari sosok ayahnya yang hilang entah kemana. Bahkan, ia pun tidak mau berharap dan tidak mau percaya terhadap janji-janji pemerintah kepada dia dan keluarganya.
Menurut dia, memaksa pemerintah untuk mengikuti kemauannya, agar sang ayah dicari sampai ketemu, adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal.
"Salah satu hal yang tidak masuk akal menurutku. Karena itu adalah dunia mereka untuk bermain-main dan kita ini korbannya," tutur Fajar.
Meski tidak lagi berharap, Fajar menitip satu pesan untuk Presiden Joko Widodo. Katanya, jadilah presiden sebagai mana presiden yang sebenarnya.
Baca Juga: Tayang Hari Ini, Film Kisah Wiji Thukul Disambut Antusias
"Kalau merasa punya janji, mbok yo ditepati. Tapi saya sendiri nggak menaruh harapan yang sangat besar. Terserah. Kita juga nggak bisa memaksa," ujarnya.
Lebih lanjut, Fajar mengatakan, meskipun ia dan keluarga memaksa pemerintah untuk mencari ayahnya, maka hal itu akan menjadi sia-sia dan membuat dia dan keluarga kehilangan kesempatan untuk melakukan hal lain yang lebih bermanfaat.
"Akhirnya itu tidak akan membantu kita menyelesaikan masalah itu. Pada akhirnya, inti dari kehidupan itu yang dicari adalah kebahagiaan. Kalau itu terus yang dilakukan ya kesel to. Malah terusan sakit-sakitan, terus dia nggak semangat kerja lagi," kata Fajar.
"Kayak aku, mending ya ibuk ku ya kerja. Aku suka main musik, mbak ku suka bikin roti. Ya gitu aja. Kayak koreng kalau digaruk terus ya nggak bakal sembuh," Fajar menambahkan.
Selain Fajar, Wiji juga meninggalkan seorang istri yang bernama Siti Dyah Sujirah dan seorang putri yang bernama Fitri Nganthi Wani.
Wiji Thukul diketahui hilang di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 12 Februari 2017. Kehilangannya disinyalir karena diculik oleh aparat dibawah pemerintahan Presiden Soeharto.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina