Jerman, Rabu (25/1/2017), menunjukkan sikap tidak biasa, yaitu mengecam Israel atas rencana pembangunan 2.500 rumah lagi di wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel.
Perluasan pemukiman itu, tegas Jerman, memunculkan kesangsian atas komitmen Israel dalam mewujudkan penyelesaian dua negara dengan Palestina.
Israel mengumumkan rencana tersebut pada Selasa (24/1/2017), yang kedua sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump mulai menjabat. Trump menyiratkan bahwa ia akan lebih mendukung proyek-proyek pembangunan permukiman Israel dibandingkan pendahulunya, Barack Obama.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jeraman, Martin Schaefer, mengatakan pengumuman itu merupakan langkah yang "jauh di luar yang telah kita lihat dalam beberapa bulan terakhir, baik dari segi ukuran maupun kepentingan politik (Israel)".
Ia mengatakan pemerintah Jerman tidak yakin apakah pemerintah Israel masih memegang tujuan resminya, yaitu mencapai kesepakatan perdamaian. Kesepakatan itu akan memungkinkan Palestina menjadi sebuah negara di wilayah, yang sekarang diduduki oleh Israel, dan dapat hidup berdampingan secara damai dengan Israel.
Jika Israel meninggalkan tujuan itu, dasar seluruh proses perdamaian Timur Tengah akan dipertanyakan, tambah Schaefer.
Putaran terakhir perundingan, yang diperantarai Amerika Serikat, buyar pada 2014.
Uni Eropa juga memperingatkan bahwa rencana pembangunan permukiman Israel mengancam peluang perwujudan perdamaian dengan Palestina.
Baca Juga: Presiden Palestina Kecam Pembangunan Ribuan Rumah Israel
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada parlemen, Rabu, pemerintah akan mengumumkan lebih banyak rencana menyangkut pembangunan permukiman. Pada awal pekan ini, Netanyahu mengatakan kepada para menteri senior bahwa tidak ada lagi larangan pembangunan.
"Kita boleh membangun di mana pun dan sebanyak yang kita inginkan," kata seorang pejabat yang mengutip Netanyahu ketika perdana menteri Israel itu berbicara kepada para menteri.
Sebagian besar negara menganggap pembangunan permukiman Israel sebagai tindakan ilegal serta batu sandungan bagi perdamaian Israel-Palestina. Pembangunan mengurangi dan memecah wilayah yang diperlukan Palestina untuk mendirikan negara.
Israel menolak anggapan tersebut dengan mendasarkan hubungan wilayah yang didudukinya itu pada kitab suci, sejarah, politik dan kepentingan keamanan.(Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan