Suara.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly meminta seluruh pejabat imigrasi di seluruh Indonesia untuk bekerja dengan baik dalam menjaga kedaulatan negara Indonesia.
"Saya mengajak seluruh petugas imigrasi yang bertugas dimana saja dari Sabang sampai Merauke, untuk menjaga kedaulatan negara," kata Yasonna ketika menjadi inspektur upacara untuk memperingati hari ulang tahun imigrasi yang ke 67 di lapangan Kemenkumham, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (26/1/2017) pagi. Upacara ini yang bertajuk Imigrasi e-Gov Pasti Nyata.
Khususnya kepada petugas imigrasi yang bertugas di pulau terluar, harus bekerja profesional. Sebab, mereka menjadi garda terdepan.
"Khususnya imigrasi yang bertugas di daerah perbatasan untuk menjaga pintu gerbang Republik Indonesia yang kita cintai dan kita banggakan bersama, sebab imigrasi merupakan penjaga pintu gerbang dari orang-orang asing yang mau masuk ke negara Indonesia," katanya.
Yustisi
Secara terpisah, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta prajurit untuk berbenah diri menghadapi tantangan zaman.
"Saat ini kita masih diwarnai keprihatinan akan tergerusnya nilai budaya luhur Indonesia dan dampak negatif secara langsung atau tidak langsung, dapat menggerus kepribadian prajurit yang mempengaruhi loyalitas, integritas, dan moralitas prajurit," kata Gatot ketika menjadi inspektur upacara pembukaan gelar Operasi Penegakan Ketertiban dan Yustisi POM TNI 2017 di Taxi Way Skadron Udara 17, Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Garot menambahkan operasi dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Tujuannya untuk mencegah pelanggaran anggota TNI.
"Ini upaya membangun TNI hakikatnya sikap dan kode etik, sumpah kode etik dan sapta marga. Ini sangat dibutuhkan agar memberi dampak positif pada sikap dan perilaku prajurit. Ini agar TNI bebas dari pelanggaran seperti judi, miras, narkoba, pelanggaran lalu lintas, pengedaran uang palsu, dan pungli," ujar Gatot.
Dalam upacara tersebut melibatkan 1.260 prajurit yang terdiri dari anggota Polisi Militer dan Provost.
Berita Terkait
-
Eks Panglima TNI Sebut Prabowo Bisa Kena Imbas Pelanggaran HAM Berat jika Tak Copot Kapolri
-
Soal Wacana Darurat Militer, Gatot Nurmantyo Ungkap Dampak Mengerikan Jika Prabowo Nekat Setujui
-
Gatot Kritik Penyebaran Video Penangkapan Anggota BAIS: Ada Pembentukan Opini Mendiskreditkan TNI
-
Ucapkan Selamat Pada Jokowi, Jenderal Gatot: Karena Sudah Merusak Negeri Ini
-
Ada Bom Waktu Incar Pemakzulan Prabowo, Eks Panglima TNI Ungkap Upaya Sabotase di Lingkar Pemerintah
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Septian Seto Kupas Masalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Bukan Jebakan Utang, Tapi...
-
Skandal Jet Pribadi Pimpinan KPU RI, KPK: Kami Siap Pelajari Putusan DKPP
-
Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, Fadli Zon ke Generasi Muda: Kalian Penentu Sejarah
-
Skandal Makan Bergizi Gratis? BGN Stop Operasi Ratusan Dapur, Unggah Foto dan Video Jadi Wajib!
-
Tragis! Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung, Sempat Terserempet Motor
-
Ciliwung Meluap usai Hujan Deras, 20 RT di Jakarta Terendam Banjir
-
Karen Agustiawan Sebut Pemerintah Lempar Tanggung Jawab ke Pertamina soal Sewa Tangki BBM
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Hujan Hingga Malam Hari
-
Kemenko PMK Kembangkan Sistem Berbasis AI untuk Pantau Layanan Anak Usia Dini
-
Revisi UU Penyiaran Disorot, Ahli: Era Digital Butuh Regulasi Waras dan KPI yang Kuat!