Suara.com - Tim pemenangan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarya Anies Baswedan-Sandiaga Uno meminta informasi data penerima surat keterangan pengganti e-KTP sebagai kepada Dinas Kependudukan, Catatan Sipil DKI Jakarta.
"Kami memohon informasi detail tentang suket tersebut dengan cara mengirimkan surat resmi ke Dukcapil, Rabu kemarin," kata Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Pengamanan Tim Pemenangan Anies-Sandiaga, Yupen Hadi, di Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Menurut dia, surat tersebut dilayangkan, karena persoalan suket salah satu isu strategis pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
Selain itu, tambah Yupen, bidang advokasi dan pengamanan Anies-Sandiaga juga telah melayangkan surat serupa ke Komisi Pemilihan Umum DKI sebelumnya, pada hari Senin kemarin.
"Dan jawaban KPU mengagetkan dan membingungkan kami. Dalam suratnya, mereka bilang belum menerima suket," ujar Yupen.
Tim pemenangan Anies-Sandiaga pun mendesak Disdukcapil DKI untuk segera memberikan data penerima Suket kepada KPU DKI dan pihaknya sendiri, paling lambat hari Senin (30/1/2017).
"Dukcapil harus mencatat ini, jika data penerima suket untuk pemilih, kedudukannya sama dengan pemilih yang terdaftar dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang wajib diberikan kepada tim kampanye," tutur Yupen.
Menurut Yupen, permintaannya tersebut adalah permintaan legal dan lindungi UU Keterbukaan Informasi Publik.
"Sehingga, masuk dalam kualifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, 9, dan Pasal 17 UU No. 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik," ujar Yupen.
Baca Juga: Anies Baswedan: Tanda Kemenangan Semakin Tampak
Ia juga mengingatkan, adanya hukuman bagi pejabat yang tidak mau memberikan data yang seharusnya dipublikasikan.
"Ada sanksi hukumannya sebagaimana tertuang dalam Pasal 52 dan Pasal 55 UU No. 14 Tahun 2008," kata Yupen.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Usai dari Cilegon, Prabowo Ratas di Istana Bahas 18 Proyek Hilirisasi Senilai Rp600 Triliun
-
Geger Ekspor Ilegal CPO: 87 Kontainer Disita, Negara Terancam Rugi Ratusan Miliar
-
Lolos Hukuman MKD, Uya Kuya dan Adies Kadir Baru Bisa Aktif Lagi di DPR Tergantung Ini!
-
Viral! Pasangan Pembuangan Bayi di Ciamis Dinikahkan di Kantor Polisi: Biar Bisa Rawat Anak Bersama?
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama