Suara.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengunggah sebuah berita yang mengklaim bahwa Kuwait meniru kebijakan imigrasi yang ia keluarkan, yakni melarang pemberian visa bagi warga dari tujuh negara Muslim. Sayangnya, ternyata berita tersebut tidak benar.
Berita yang diposting Trump ditulis oleh Al Bawaba, sebuah media asal Yordania. Berita itu menyatakan, “Warga Suriah, Irak, Iran, Pakistan, dan Afghanistan tidak akan mendapatkan visa kunjungan, wisata, atau niaga Kuwait menyusul pelarangan visa oleh AS terhadap tujuh negara Muslim”.
“Pintar,” tulis Trump bersamaan dengan unggahan berita tersebut. Postingan Trump dibagikan lebih dari 65.000 kali.
Namun, ternyata Kementerian Luar Negeri Kuwait membantah kebenaran berita tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang dilansir Kantor Berita Kuwait, Asisten Menteri Luar Negeri untuk urusan Konsuler, Sami Al-Hamad mengatakan, “kementerian Kuwait membantah klaim-klaim tersebut dan menegaskan bahwa para warga negara yang disebutkan.. memiliki komunitas besar di Kuwait dan menikmati hak-hak mereka sebagai warga”.
“Negara Kuwait meyakini bahwa pemberian visa adalah urusan kedaulatan, dan tidak terkait dengan terorisme maupun kekerasan maupun kewarganegaraan, dan kepercayaan,” ujar Al-Hamad.
Sebuah laporan dari media Teluk pada tahun 2011 menyebut bahwa Kuwait melarang pengeluaran visa bagi beberapa negara Muslim. Namun, artikel tersebut tidak menyebutkan nama narasumber manapun, sedangkan pemerintah terkait pun tidak pernah secara resmi mengumumkan kebijakan tersebut.
Sementara itu, artikel Al Bawaba menyebut hanya “sumber-sumber dari Kuwait” yang berbicara kepada “media setempat”. Artikel tersebut juga dikutip oleh beberapa media seperti Breitbart News, Infowars, dan Sputnik.
Pihak Gedung Putih juga belum memberikan keterangan mengenai kesalahan Trump tersebut. (Buzzfeed)
Tag
Berita Terkait
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Apa Dampaknya Terhadap Perbankan Indonesia?
-
Gara-gara Ini, Harga Mobil Jepang dan Korsel Naik 15 Persen
-
FBI Gelar Sayembara Tangkap Penembakan Charlie Kirk, Dapat Hadiah Uang Tunai Rp 1,65 Miliar
-
Profil Charlie Kirk, Anak Emas Donald Trump yang Tewas Ditembak Saat Berpidato
-
Charlie Kirk Ditembak Siapa? Tewas saat Pidato di Kampus Utah, Donald Trump Berduka
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO