Suara.com - Polisi bergerak cepat menyelidiki teror pelemparan bom molotov yang menyasar kediaman pribadi Sekretaris DPW Front Pembela Islam (FPI) Jakarta Barat, Wawan, di Jalan Raya Meruya Utara, Gang Haji Nimun RT18/RW4, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (8/2/2017) dini hari.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Andi Adnan, mengungkapkan sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Kami menyita pecahan botol berisi bensin dan kain sumbu dari TKP. Kekinian, kami sedang memeriksa sejumlah saksi dan rekanan CCTV (kamera pengintai) di sekitar lokasi,” terang Andi, Rabu siang.
Berdasarkan pernyataan saksi, kata Andi, peristiwa itu berawal dari seorang warga yang mendengar suara benda jatuh dari luar rumah yang berdekatan dengan kediaman Wawan.
Merasa janggal, sambungnya, warga itu lantas keluar rumah dan sudah melihat asap membumbung dari atas rumah Wawan.
"Saksi Mendengar suara benda jatuh. Dia lantas keluar rumah dan melihat ada asap serta api di atap rumah Wawan. Api itu membesar dan membakar bagian atap. Beruntung, api itu bisa segera dipadamkan warga, yakni pukul 02.30 WIB,” terangnya.
Sekretaris Jenderal DPD FPI Jakarta Habib Novel Bamukmin angkat suara terkait kejadian itu. Dia mencurigai teror itu sengaja dilakukan pihak yang tidak menyukai keberadaan FPI.
"Pelemparan bom molotov itu sudah jadi konsekuensi atas aktifitas kami,” kata Novel, saat dikonfirmasi atas insiden pelemparan bom molotov.
Ia menjelaskan, pelemparan bom molotov ke rumah Wawan ini merupakan kali ketiga dialami anggota FPI. Sebelumnya, pelemparan bom terjadi di kantor DPC FPI Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (2/2/2017).
Baca Juga: Santri Demo PBNU Desak Pecat Helmy karena Dukung Agus-Sylvi
Selanjutnya, pelemparan bom molotov di DPC Cimanggis FPI, Kompleks Timah Kelapa Dua, RT01/RW12, Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok, Senin (6/2/2017).
Meski bertubi-tubi mendapat teror, Novel menuturkan FPI menyerahkan sepenuhnya pengungkapan pelaku kepada aparat kepolisian.
"Kami serahkan semuanya kepada polisi. Kami percaya polisi bisa mengatasi hal ini,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!