Suara.com - Di tengah proses pencoblosan di tempat pemungutan suara nomor 18, RW 7, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, kemarin, terjadi keributan.
Menurut keterangan panitia TPS bernama Dian (36 ) keributan terjadi setelah kedatangan dua orang pemantau dari pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat sekitar pukul 11.30 WIB.
"Itu dua orang datang mau masuk ke TPS mas, dilaranglah sama tim pengawas mas, karena dia pakai baju kotak - kotak," kata Dian kepada Suara.com, Kamis (16/2/2017).
Salah satu tim pemantau merupakan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan berinisial PS. Dia tidak terima dengan larangan tim pengawas di TPS.
"Dia sempat nggak terima mas, langsung marah - marah, ke tim pengawas pemilu. 'Kamu siapa, aturan darimana, kamu siapa (sama pengawas). Siapa yang bilang (dilarang masuk),'" kata Dian mengulang kata tim pemantau.
Selanjutnya, kata Dian, tim pengawas TPS memperlihatkan peraturan bahwa di TPS ini melarang saksi maupun tim pemantau datang dengan pakaian kampanye.
Untuk mencegah keributan, kedua tim pemantau dari pasangan Ahok - Djarot diamankan polisi yang berjaga sekitar TPS.
"Itu mereka dibawa polisi akhirnya mas. Setelah Pak RW (Roby) datang. Tadinya Pak RW belum ada dilokasi," ujar Dian.
Dian menambahkan tak lama setelah dua tim pemantau tadi dibawa ke Polsek Gambir, datang lagi dua orang ke TPS. Mereka datang dengan mengendarai sepeda motor.
"Mungkin yang dua orang (yang dibawa ke polsek) menelepon (teman) pas dibawa polisi. Jadi dia panggil temannya. Satu motor dia berdua juga boncengan mas," ujar Dian.
Sesampai di dekat TPS, satu dari orang yang datang menggampar Ketua RW 7 Roby.
"Yang satu turun tanpa banyak omong, Pak RW digampar mas. Lagi mantau jaga di depan TPS. Pak RW diam saja saat itu, kaget," ujar Dian.
Melihat ketua RW 7 digampar, warga yang berada di TPS naik pitam. Mereka langsung mengejar kedua orang itu. Satu orang di antaranya menjadi korban pengeroyokan.
" Ya, lihat Pak RW di gampar kagetlah warga mas. Yang gampar pak RW langsung lari mas. Dia ketinggalan mau kejar temannya. Kan temannya masih diatas motor dia bawa motor. Nah yang gampar Pak RW ketinggalan lari - lari akhirnya ditangkap warga," ujar Dian.
Roby belum dapat dimintai keterangan wartawan karena saat didatangi, dia tidak berada di rumah.
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya