Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan nonton film merupakan kegiatan yang menarik. Dia mengungkapkan menonton film merupakan kegemarannya sewaktu kecil.
“Masa kecil saya sekitar tahun 60-an saya sangat gemar nonton film. Hampir setiap minggu saya nonton film, karena di tempat saya tinggal ada gedung bioskop di pusat kecamatan. Nama gedung bioskop itu adalah Garuda,” kata Muhadjir di acara Pembukaan Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Pengembangan Perfilman di P4TK Seni dan Budaya, Yogyakarta.
Sewaktu kecil, dia bersama-sama dengan keluarga nonton film di bioskop tersebut. Zaman dahulu pagelaran wayang orang difilmkan.
“Kenangan saya nonton film wayang orang bersama ibu saya ketika itu ada yang judulnya Gatot Koco Kromo. Lalu saya bertanya dengan ibu saya siapa orang yang bisa terbang itu? Ibu saya menjawab itu orang dekat-dekat sini,” katanya.
Mengingat kembali kenangan menonton film sewaktu kecil, Muhadji mengajak para pemangku kepentingan perfilman untuk melihat kembali ke belakang. Zaman dahulu hampir di setiap kecamatan memiliki gedung bioskop, namun saat ini sudah tidak ada lagi. Perkembangan zaman telah menggerus industri perfilman, khususnya yang ada di daerah-daerah.
Dengan kondisi yang memprihatinkan ini, Muhadjir mengajak pemerintah daerah untuk menggairahkan kembali produksi film daerah dengan memanfaatkan potensi lokal daerah masing-masing.
“Setiap daerah memiliki keunikan masing-masing. Gunakan keunikan daerah untuk produktif dalam memproduksi film. Jika masing-masing daerah dapat memproduksi film, itu akan sangat luar biasa bagi industri film nasional,” ujar dia.
Selain itu, Mendikbud mengajak kepada pemerintah daerah untuk berkolaborasi dengan pemerintah pusat, serta komunitas-komunitas penggemar film, agar gairah nonton film disetiap daerah dapat kembali diangkat.
“Ini menjadi tanggungjawab kita semua untuk memulihkan kembali industri perfilman kita secara nasional. Ini perlu kerja keras yang tidak main-main. Ciptakan saling membutuhkan atau ketergantungan antara produsen atau pelaku dengan penonton. Dan mari bersama-sama berantas pembajakan film,” kata Mendikbud.
Berita Terkait
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
-
Takbir! Muhammadiyah Garap Tambang Bekas Batu Bara Seluas 10.000 Lapangan Bola
-
Muhadjir Effendy Ungkap Rencana usai Pensiun jadi Menteri: Kembali ke Kampus
-
Muhadjir Singgung Gelar Doktor Bahlil Diraih Kurang Dari 2 Tahun Di UI: Luar Biasa Itu, Saya 6 Tahun Di Unair
-
Bantuan RI untuk Palestina hingga Sudan, Masyarakat Ikut Patungan demi Kemanusiaan
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang
-
Viral Airlangga Hartarto Terekam Dorong Dedi Mulyadi, Biar Bisa Foto di Samping Jusuf Kalla
-
Wajar Kepala Daerah Ngamuk, Ini Sederet Masalah jika TKD Dipotong Kemenkeu
-
Tewas usai Melahirkan Bayi, Mayat Terapis Wanita Ditemukan di Musala Terminal Kalideres
-
Polisi Kondisi Mabuk Perkosa Gadis 16 Tahun, Begini Nasib Bripka RN Gegara Ulah Cabulnya!
-
Kejar Target 80 GW PLTS Desa, Bahlil Kirim Tim ke India Pelajari Listrik Murah 3 Sen/KWh