Masjid Al Waqfiyah, Salemba I, RT 7, RW 8, Paseban, Jakarta Pusat [suara.com/Erick Tanjung]
Pengelola Masjid Al Waqfiyah, Salemba I, RT 7, RW 8, Paseban, Jakarta Pusat, membantah menyerukan kepada umat agar memilih pemimpin muslim dan melarang memilih pemimpin non muslim di pilkada Jakarta.
"Kami dari pihak masjid sama sekali tidak pernah mengeluarkan pengumuman itu. Kami pastikan itu tidak benar, hoax," kata marbot Januri ketika ditemui Suara.com di Masjid Al Waqfiyah, Senin (20/2/2017).
Semula Januri kaget mengetahui pengumuman yang mengatasnamakan Masjid Al Waqfiyah yang viral di media sosial.
Dia mengatakan nama ketua pengurus masjid yang ditulis di poster pengumuman yang viral di media sosial, salah.
"Ketua pengurus masjid ini adalah Muhamad Shodikin, tapi pengumuman di medsos itu nama Muhammad Shodiq dan tidak ada stempelnya. Itu jelas palsu," kata Januri.
Januri mengatakan hari Minggu kemarin, sejumlah warga juga datang ke masjid untuk menanyakan perihal pengumuman tersebut.
"Kemarin tiba-tiba banyak warga datang ke sini, mereka bertanya soal pengumuman itu. Kami sampaikan itu hoax," katanya.
"Warga di sini baik-baik saja, nggak pernah ada masalah antara muslim dan non muslim," Januri menambahkan.
Poster tersebut beredar menjelang pilkada Jakarta putaran kedua. Selain imbauan memilih pemimpin muslim, poster tersebut juga menebar ancaman.
Ancamannya jika warga setempat tetap memilih pemimpin non muslim, mereka tidak akan mendapatkan pelayanan
dari pengelola masjid, seperti: doa syukuran selamatan atau kematian warga, pengurusan jenazah, pemandian jenazah, salatkan jenazah.
"Kami dari pihak masjid sama sekali tidak pernah mengeluarkan pengumuman itu. Kami pastikan itu tidak benar, hoax," kata marbot Januri ketika ditemui Suara.com di Masjid Al Waqfiyah, Senin (20/2/2017).
Semula Januri kaget mengetahui pengumuman yang mengatasnamakan Masjid Al Waqfiyah yang viral di media sosial.
Dia mengatakan nama ketua pengurus masjid yang ditulis di poster pengumuman yang viral di media sosial, salah.
"Ketua pengurus masjid ini adalah Muhamad Shodikin, tapi pengumuman di medsos itu nama Muhammad Shodiq dan tidak ada stempelnya. Itu jelas palsu," kata Januri.
Januri mengatakan hari Minggu kemarin, sejumlah warga juga datang ke masjid untuk menanyakan perihal pengumuman tersebut.
"Kemarin tiba-tiba banyak warga datang ke sini, mereka bertanya soal pengumuman itu. Kami sampaikan itu hoax," katanya.
"Warga di sini baik-baik saja, nggak pernah ada masalah antara muslim dan non muslim," Januri menambahkan.
Poster tersebut beredar menjelang pilkada Jakarta putaran kedua. Selain imbauan memilih pemimpin muslim, poster tersebut juga menebar ancaman.
Ancamannya jika warga setempat tetap memilih pemimpin non muslim, mereka tidak akan mendapatkan pelayanan
dari pengelola masjid, seperti: doa syukuran selamatan atau kematian warga, pengurusan jenazah, pemandian jenazah, salatkan jenazah.
Pilkada Jakarta putaran kedua akan diikuti pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Pilkada akan dilaksanakan pada 19 April 2017.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah