Suara.com - Ketika bencana berlalu, selalu ada wiracarita yang tertoreh. Sebuah epos yang biasanya menarasikan sosok-sosok ternama yang dianggap sebagai penyelamat, atau bahkan pemegang solusi tokcer untuk mengatasi bencana.
Namun, hikayat Dennis Monometa di tengah banjir yang mengepung DKI Jakarta, Selasa (21/2/2017), membuktikan kaula juga bisa menjadi bahadur demi kemanusiaan.
Sebelum banjir mengepung, Dennis hanyalah anonim. Ia hanya dikenal sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau lebih akrab disebut ”Pasukan Oranye”.
Nama Dennis baru dikenal luas melalui media-media massa saat dirinya memberanikan diri menyeberangi Kali Betik, Kelapa Gading, Jakarta Utara, untuk memeriksa ketinggian air yang diprediksi bakal meluap.
Namun, Dennis terjatuh dan terseret derasnya arus kali tersebut. Sampai Rabu (22/2), Dennis belum juga ditemukan.
"Mungkin karena arusnya deras ya," tutur Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (Kadis LHK) DKI Isnawa, Rabu siang.
Peristiwa bermula ketika pria berusia 25 tahun tersebut ditugaskan atasan memeriksa ketinggian air Kali Betik, di Rawa Sengon RW012, Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading, Jakut, Selasa sekitar pukul 05.30 WIB. Perintahnya hanya satu: lihat, potret, dan segera laporkan.
Laporan Dennis tentang kondisi Kali Betik penting untuk didapatkan, yakni sebagai bahan pemetaan bencana banjir dan memberikan informasi kepada masyarakat sekitar wilayah tersebut.
Dennis menyeberangi jembatan Kali Betik dengan menumpangi sepeda motor. Ketika melintasi jembatan, Dennis terpeleset dan jatuh ke kali. Arus air yang deras langsung melahap dan membawa pergi tubuh Dennis.
Baca Juga: Anggota DPR Sebut Ada Polisi Darah Merah, Hitam, dan Biru
"Sepeda motornya sudah ditemukan di aliran Kali Batik. Pagi ini kami kembali melakukan pencarian," ujar Kapolsek Kelapa Gading Komisaris Argo Wiyono.
Santunan dan Janji
Kisah hilangnya Dennis saat bertugas menjadi otokritik bagi Kadis LHK Jakarta Isnawa, yang bertanggungjawab atas anggota PPSU. Ia bertekad, PPSU ke depan diwajibkan menggunakan alat pelindung untuk mengurangi risiko kematian saat bertugas.
"Sebenarnya mereka sudan diwanti-wanti memakai helm, rompi, sepatu karet, hingga sarung tangan. Tapi terkadang mereka suka ngeyel (bandel), tidak mau pakai alat perlindungan. Mereka bilang panas kalau memakainya," keluhnya.
Namun, terkait Dennis, Isnawa berharap anggota ”pasukan oranye” itu bisa ditemukan dalam kondisi apa pun.
“Kalaupun Dennis ditemukan meninggal dunia, keluarganya akan diberi santuan paling sedikit 20 kali upah minimum provinsi tahun 2017, sekitar Rp 66 juta,” jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting