Suara.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mengungkapkan, pemerintah Malaysia belum pernah memberikan pemberitahuan resmi terkait penangkapan Siti Aisyah yang memegang paspor Indonesia.
Siti adalah satu dari tujuh orang yang sudah ditangkap Polisi Diraja Malaysia, atas tuduhan membunuh Kim Jong Nam, saudara tiri pemimpin tertinggi Republik Demokrasi Rakyat Korea (utara) Kim Jong Un.
“Kami kali pertama mengetahui kasus ini justru dari media massa. Pemerintah Malaysia tidak pernah memberikan kabar langsung kepada Indonesia,” kata Arrmanatha di kantor Kemenlu, Jalan Pejambon No 6, Jakarta Pusat, Kamis (23/2/2017).
Setelahnya, kata dia, otoritas Malaysia juga tidak pernah membagi informasi secara resmi kepada Indonesia terkait perkembangan kasus Aisyah.
Karenanya, Arrmanatha mengungkapkan, pemerintah Indonesia meminta Malaysia segera memberikan informasi perkembangan kasus Siti melalui kantor kedutaan RI di Kuala Lumpur.
"Kami sementara ini tidak tahu penyelidikan terhadap Aisyah sudah pada tahap apa, karena Malaysia tak pernah memberi informasi. Seharusnya, mereka memberikan informasi seperti itu, sesuai protokoler,” harapnya.
Aisyah ditangkap Polisi Diraja Malaysia di Selangor, Hotel Ampang, Kuala Lumpur, pada Kamis (16/2) pukul 02.00 waktu setempat. Ia diduga ikut membunuh Kim Jong Nam di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Senin (13/2).
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?