Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Maman Imanulhaq mengatakan seharusnya lingkungan masjid jangan dipakai untuk kepentingan politik praktis. Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat ini menegaskan seharusnya tempat ibada hanya berfungsi untuk meningkatkan kualitas beragama.
"Saya rasa saya sangat tidak setuju ada spanduk seperti itu, orang jadi menilai bahwa masjid itu sudah dijadikan alat politik praktis," kata Maman kepada Suara.com, Jumat (24/2/2017).
Sikap Maman terkait adanya aksi pemasangan spanduk tulisan: Masjid Ini Tidak Mensholatkan Jenazah Pendukung dan Pembela Penista Agama.
Maman menilai tidak etis bila di area masjid dipasang spanduk semacam itu.
"Masjid harus diarahkan kepada peningkatan kualitas muslim. Masjid adalah tempat di mana kita bisa mendiskusikan nilai-nilai progresivitas ekonomi, strategi kebudayaan dan juga memang politik yang berkeadaban," ujarnya.
Maman menandaskan setiap orang memiliki hak untuk menentukan pilihan politik.
"Soal pilihan politik itu adalah soal individu yang sebenarnya kita harusnya menghargai dan menghormati, kita tahu bahwa itu spanduk diarahkan kepada orang yang memilih Basuki Purnama Tjahaja (Ahok), tetap itu tentu akan sangat naif. Karena yang memilih Basuki kemarin, Ahok kemarin, itu banyak orang Islamnya," kata dia.
Pada Kamis (23/2/2017) malam, spanduk bertuliskan: Masjid Ini Tidak Mensholatkan Jenazah Pendukung dan Pembela Penista Agama masih terpasang di depan Masjid Al Jihad.
Semalam, Suara.com mendatangi masjid tersebut untuk mencari tahu kenapa tiba-tiba di tengah persiapan pilkada Jakarta putaran kedua yang diikuti pasangan Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, terpasang spanduk tersebut.
Pengurus masjid Al Jihad, Yayat Supriatno, membantah masjid ini menolak untuk menyalatkan jenazah warga.
"Ini kan yang jadi masalah di media sosial itu, yang menyebar adanya spanduk ini (mengenai jenazah tidak disalatkan). Itu tidak benar sama sekali," kata Yayat kepada Suara.com.
Yayat mengatakan Kamis siang, masjid tetap menerima kedatangan jenazah untuk disalatkan.
"Tadi, ada jenazah yang meninggal,tapi kami semua warga salatkan kok di masjid Al Jihad ini. Sampai penuh masjid ada 200 orang lebih ikut solat di sini semua," ujar Yayat.
Lebih jauh, Yayat mengatakan spanduk tersebut sudah terpasang di depan masjid sejak Selasa (21/2/2017).
Dia mengakui keberadaan spanduk menarik perhatian petugas kelurahan dan Kantor Urusan Agama. Petugas sampai datang ke masjid untuk meminta penjelasan, lalu meminta agar spanduk tersebut dipindahkan.
"Tadi dari kelurahan dan KUA kecamatan datang konfirmasi ke kami (terkait spanduk) pengurus masjid sudah menjelaskan. Mereka mengerti. Tapi mereka hanya minta dipindah dari auning, hanya kami yang belum sempat pindahkan," ujar Yayat.
Berita Terkait
-
Habib Novel Tolak Hadiri Majelis di Kampung yang Menangkan Ahok
-
Habib Novel akan Usir Jenazah Pendukung Ahok
-
Novel Setuju Spanduk Masjid Tolak Salatkan Jenazah Pendukung Ahok
-
Kenapa Masjid Ini Pasang Spanduk Tolak Salatkan Pro Penista Agama
-
Ahok Ceritakan Kondisi Dennis, Pasukan Oranye Bernasib Tragis
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik