Suara.com - Warga El Salvador berduka pada pekan ini setelah seekor kuda nil yang menghuni sebuah kebun binatang nasional di ibu kota San Salvaldor dipukul dan dianiaya orang-orang tak dikenal hingga mati.
Gustavito, nama kuda nil yang sangat terkenal dan disayangi oleh publik El Salvador itu, mati pada Minggu (26/2/2017). Binatang raksasa itu merenggang nyawa setelah dipukuli orang-orang tak dikenal pekan lalu.
Kematian Gustavito mengguncang publik El Salvaldor, negara yang terkenal dengan konflik antara geng dan punya tingkat kriminalitas serta pembunuhan cukup tinggi di dunia.
Sejumlah besar warga meninggalkan karangan bunga di depan gerbang kebun binatang tempat Gustavito hidup. Kesedihan dan kemarahan akibat insiden keji itu juga mengalir di media sosial.
"Kami terbiasa melihat orang mati setiap hari. Mereka membunuhi kami seperti lalat, tetapi ini seperti puncaknya. Mereka membunuh seekor binatang yang kerjanya hanya menghibur kami," kata Martin Castillo, seorang pemilik kios
Direktur kebun binatang itu, Vladan Henriquez, mengatakan bahwa kuda nil itu awalnya ditemukan sudah penuh dengan luka memar dan luka tusuk. Ia diduga dipukuli dengan tongkat logam, dihantam batu, dan ditusuk dengan pisau.
Penyerangan terhadap Gustavito diduga terjadi pada Selasa malam (1/2/2017). Tetapi para penjaga kebun binatang baru mengetahui penganiayaan yang menimpa binatang itu pada Kamis (23/2/2017).
Menteri Kehakiman El Salvador, Mauricio Ramirez Landaverde, mengatakan telah membuka penyelidikan atas kejahatan tersebut.
Gustavito lahir dan besar di Guatemala, tetapi diboyong ke El Salvaldor sekitar 13 tahun lalu.
"Kami sangat marah," kata Carmen Rogel, nenek yang biasa mengajak cucunya bermain ke kebun binatang itu, "Kami tak tahu mereka sudah membunuh Gustavito dan kami terkejut saat melihat gerbang (kebun binatang) ditutup."
El Salvador adalah salah satu negara dengan tingkat kekerasan paling tinggi di dunia. Tahun lalu ada sekitar 5.278 kasus pembunuhan di negeri itu. Dengan kata lain, rata-rata 14 orang tewas di bunuh di negeri itu setiap harinya. (The Guardian)
Berita Terkait
-
Pramono Anung Tinjau Ragunan Usai Viral Harimau Kurus
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti
-
Sensasi Ragunan di Malam Hari: Pengunjung Rela Antre Demi Pengalaman Baru!
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan