Suara.com - Penahanan dua tersangka kasus perampokan disertai pembunuhan keluarga Dodi Triono: Erwin Situmorang, dan Alfins Bernius Sinaga masih ditempatkan di sel khusus lantaran masih mengalami luka tembak di bagian kaki.
"Karena kan Erwin sama Alfins kakinya masih sakit. Mereka berdua aja (satu sel)," kata pengacara para tersangka, Djarot Widodo kepada Suara.com, Jumat (10/3/2017).
Namun, menurut Djarot kondisi keduanya sudah membaik. "Udah membaik juga kok," katanya.
Erwin dan Alfins juga tidak dihadirkan saat polisi melakukam rekonstruksi di rumah Dodi di Pulomas, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu. Alasan, keduanya tidak hadir dalam proses rekonstruksi karena masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur akibat luka tembak. Polisi hanya menghadirkan tersangka lain, Ius Pane dalam rekonstruksi tersebut.
Djarot juga menceritakan keberadaan Ius Pane di dalam penjara. Kata dia, meski sel ketiga tersangka dipisahkan, namun mereka masih bisa berkomunikasi, karena ruangan sel yang ditempatkan Erwin dan Alfins masih bersebelahan dengan Ius yang dikumpulkan dengan para tahanan lain.
"Ius Pane saja yang selnya terpisah. Dia disatukan sama tahanan yang lain. Tapi sel mereka sebela-belahan," kata Djarot.
Sejak ketiga kawanan bandit tersebut meringkus di penjara, tak ada satupun pihak dari keluarga yang menjenguk.
"Belum ada yang datang ke saya. Padahal udah saya kasih nomor ponsel, tapi belum ada yang hubungin," kata dia
Djarot pun menilai, kemungkinan alasan keluarga tak mau menjenguk ketiga tersangka lantaran masih malu.
Baca Juga: Kabar Baru Pembunuhan Sadis Pulomas, Berkas Siap Dilimpahkan
"Belum ada. Mungkin pada malu mau ngejenguk mereka nggak mau datang atau gimana?" katanya.
Dalam perkembangannya, polisi dikabarkan akan melimpahlan berkas ketiga tersangka ke Kejaksaan Negeri Jakarta Timur pada pekan depan.
Peristiwa perampokan keluarga Dodi Triono di Pulomas Utara nomor 7A, Jakarta Timur terjadi, Senin (26/12/2016). Para kawanan bandit ini menyekap 11 korban di kamar mandi.
Keesokan harinya, enam korban meninggal dunia dan lima lainnya lemas. Otak perampokan sadis, Ramlan Butar-butar ditembak mati, karena dianggap berusaha melawan saat ditangkap.
Berita Terkait
- 
            
              Kabar Baru Pembunuhan Sadis Pulomas, Berkas Siap Dilimpahkan
 - 
            
              Bandit Pulomas Besok akan Rekonstruksi di Villa Bogor
 - 
            
              Usai Ditembak, Begini Kondisi Kaki Bandit Erwin dan Alfins
 - 
            
              Keluarga Malu Tak Mau Jenguk Tiga Bandit Kasus Pulomas di Penjara
 - 
            
              Perasaan Eks Istri Dodi Saat Lihat Rekonstruksi Perampokan Sadis
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Penumpang Dibuang Ojol Depan DPR Usai Tabrak Truk, Tewas Setelah Seminggu Koma
 - 
            
              Gubernur Riau Kader PKB Diciduk KPK, Petinggi Partai: Hormati Proses Hukum
 - 
            
              Human Error! Imbas Masak Nasi Ditinggal Pemiliknya, 3 Rumah di Cakung Jaktim Ludes Terbakar
 - 
            
              Jonan Buka-bukaan! Ini Isi Diskusi 2 Jam Bareng Prabowo, Singgung Keadilan Sosial
 - 
            
              Kecelakaan Depan DPR: Pengemudi Ojol Kabur Tinggalkan Penumpang Bersimbah Darah, Kini Masuk DPO!
 - 
            
              Gerindra Bantah Budi Arie Sudah Jadi Kadernya, Dasco: Belum Ada KTA
 - 
            
              Di Mata Sang Penambal Ban Asal Pati Ini, JKN Telah Menjadi Penyelamat Hidupnya
 - 
            
              Hukum Tajam ke Bawah, Tumpul ke Atas? Yusril: Akibat Ketimpangan Sosial-Ekonomi
 - 
            
              OTT Gubernur Riau Abdul Wahid: Dibagi 2 Kloter, KPK Giring 9 Orang ke Jakarta, Siapa Saja Mereka?
 - 
            
              Pemerintah Siap Kembangkan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Tapi Tunggu Urusan Whoosh Beres Dulu