Suara.com - Kepolisian Sektor Kembangan, Jakarta Barat, menerima laporan kasus penganiayaan yang diduga terjadi gara-gara korban ikut kegiatan yang diadakan oleh relawan pendukung calon gubernur dan wakil gubernur petahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Kepala Kepolisian Sektor Kembangan Komisaris Polisi Bungin Misalayuk mengonfirmasi adanya laporan kasus penganiayaan tersebut. Tapi, dia menegaskan latar belakangnya bukan gara-gara korban beda pilihan politik di pilkada.
"351. Tapi, itu jangan terlalu dibesar-besarkan. Itu murni kekeluargaan. Itu bukan seperti itu (urusan pilkada)," kata Bungin kepada Suara.com.
Bungin menekankan kasus tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan pilkada karena tidak ada rangkaian kampanye maupun atribut kampanye saat peristiwa terjadi.
"Ini jangan memperkeruhlah. Nggak ada rangkaian kegiatan kampanye, nggak ada timses. Itu bukan timses. Itu cuma dari pendukung," kata Bungin.
Bungin berharap kasus ini jangan dikait-kaitkan dengan pilkada. Dia menginginkan pilkada Jakarta yang merupakan pesta demokrasi dapat berlangsung aman dan lancar.
Tapi menurut cerita relawan pendukung Ahok-Djarot yang tidak mau disebutkan namanya kepada Suara.com, kasus penganiayaan tersebut bermula ketika korban yang merupakan pasangan suami istri mendapatkan souvenir berupa kerudung. Souvenir itu diberikan oleh relawan pendukung Ahok di acara wisata religi gratis.
Relawan pendukung Ahok memiliki program wisata religi gratis dengan mengunjungi destinasi Makam Mbah Priok, taman Kalijodo, dan Masjid Istiqlal.
Setelah menerima souvenir, korban menge-share foto ke jejaring pertemanan. Rupanya, hal itu tidak disukai oleh anggota keluarga mereka yang belakangan diketahui bukan pendukung Ahok-Djarot.
"Ibunya dijorogin, terus suaminya digebukin," kata relawan pendukung Ahok.
Sampai akhirnya kasus tersebut dilaporkan ke Polsek Kembangan pada Minggu (12/3/2017),
Relawan pendukung Ahok menyayangkan kejadian tersebut. Padahal, tujuan mereka membagi-bagikan kerudung di acara wisata religi untuk tujuan yang positif.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting