Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan, bahwa dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan para pimpinan lembaga negara di Istana Merdeka, siang tadi tidak membahas kasus dugaan korupsi e-KTP. Fahri mengaku dalam perbincangan informal dirinya menyinggung kasus e-KTP tersebut.
"Dalam rapat formal saya tidak bicara, karena kesempatan bicara para ketua lembaga negara. Nah dalam obrolan informal tentu itu saya sampaikan, karena setelah kita baca-baca ini keganjilannya itu luar biasa," kata Fahri usai pertemuan di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/3/2017).
Dia menjelaskan ada potensi konflik of interest atau konflik kepentingan dari Ketua KPK Agus Rahardjo dalam perkara e-KTP tersebut. Sebab, lanjutnya, Agus sebagai mantan Ketua Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) terlibat konflik dengan Kementerian Dalam Negeri.
"Karena mantan Ketua LKPP (Agus Rahardjo) ini datang dengan kecenderungan kepada konsorsium yang kalah gitu. Hal itu jelas sekali dalam keterangan-keterangan yang disampaikan oleh para mantan pejabat di Kemendagri, bahwa memang ada konflik of interest. Karena itu lah hasil temuan BPK dengan advokasinya ketua KPK berbeda," ujar dia.
Menurut Fahri, pada periode pimpinan KPK sebelumnya kasus e-KTP tersebut tak ada temuan. Namun saat Agus menjabat Ketua KPK ada tersangka dalam kasus tersebut.
"Artinya dia membawa konflik lama yang dia sudah hadapi dari awal," ungkap dia.
Atas keterangan itu, Jokowi pun kaget, kata Fahri. Menurutnya masih banyak informasi mengenai kasus e-KTP yang belum diketahui Jokowi.
"Banyak yang presiden belum tahu dan belum mendapat laporan. Jadi dia kaget juga nih dengan keterangan yang saya sampaikan. Misalnya saya bilang ini kasus periode lalu pak, kemudian saya bilang kasus ini sebetulnya sudah diaudit tiga kali oleh BPK dan tidak ada masalah, tiba-tiba sekarang kok meledak? Beliau kaget sekali, 'oh sudah ada audit', begitulah," tutur Fahri.
Maka dari itu, politikus PKS yang sempat dipecat dari partainya ini mendesak Ketua KPK untuk mundur dari jabatannya.
Baca Juga: Kumpulkan Elite Lembaga Negara, Jokowi Bantah Bahas Korupsi e-KTP
"Oleh karena itu saya kira Ketua KPK harus mengundurkan diri, karena sudah terlalu telanjang konflik of interestnya," tandas dia.
Tag
Berita Terkait
-
TSK Korupsi E-KTP Lebih dari Dua Orang, Sebentar Lagi Bertambah
-
KPK Tolak Ide Fahri Hamzah Soal Hak Angket Kasus e-KTP
-
Kadernya Terima Duit Bancakan E-KTP, SBY Minta Klarifikasi
-
Namanya Disebut, Anas Minta Sidang Kasus e-KTP Disiarkan "Live"
-
Bancakan Korupsi e-KTP, Haris: Presiden Harus Segera Bersikap
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan
-
Subsidi Menyusut, Biaya Naik: Ini Alasan Transjakarta Wacanakan Tarif Baru
-
Strategi Baru Turunkan Kemiskinan, Prabowo Akan Kasih Fasilitas buat UMKM hingga Tanah untuk Petani
-
Empat Gubernur Riau Tersandung Korupsi, KPK Desak Pemprov Berbenah
-
Nasib Gubernur Riau di Ujung Tanduk, KPK Umumkan Status Tersangka Hari Ini
-
Pemprov Sumut Dorong Ulos Mendunia, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO
-
Alamak! Abdul Wahid jadi Gubernur ke-4 Terseret Kasus Korupsi, Ini Sentilan KPK ke Pemprov Riau
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR