Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sudah meminta klarifikasi kepada sejumlah nama yang disebut-sebut menerima uang bancakan kasus proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP).
"Tentunya sudah, dan saya juga termasuk dalam (pengurus) DPP Partai Demokrat," kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto di DPR, Jakarta, Senin (13/3/2017).
Agus menambahkan, nama-nama yang dimintai klarifikasi adalah Jafar Hafsah dan Khotibul Umam Wiranu. Kedua kader Partai Demokrati ini pun mengakui tidak pernah sama sekali menerima uang tersebut.
Dia menambahkan, sesuai dengan paktaintegritas Partai Demokrat, jika nanti proses hukum membuktikan orang-orang ini bersalah, maka orang tersebut harus mundur dari Partai berlambang bintang Mercy ini.
"Nah, kalau Pak Taufik Effendi kan sekarang sudah pindah gerindra, sehingga akan sulit kalau saya memverifikasinya," kata dia.
Agus pun menyerahkan kepada KPK untuk menuntaskan kasus ini. Dia berharap, kasus korupsi proyek E-KTP ini dituntaskan secara berkeadilan, transparan, dan bertanggungjawab. Sambil meyakinkan bila partai yang identik dengan warna biru ini tidak menerima uang bancakan tersebut.
"Kami yakini bahwa Partai Demokrat 100% tidak ada yang terkait dengan masalah ini," ujarnya.
Untuk diketahui, puluhan nama disebut menerima uang bancakan proyek E-KTP ini. Hal itu diketahui dari pembacaan dakwaan terdakwa pejabat Dukcapil Kemendagri Sugiharto dan Irman, yang dibacakan pada Kamis (9/3/2017).
Salah satu rombongan nama yang mendapat duit bancakan ini berasal dari Partai Demokrat. Berikut nama-namanya:
-Anas Urbaningrum sejumlah 5,5 juta dollar AS
-Marzuki Alie sejumlah Rp 20 miliar (saat itu menjabat sebagai Ketua DPR)
-Ignatius Mulyono sejumlah 258.000 dollar AS
-Taufiq Effendi sejumlah 103.000 dollar AS
-Khatibul Umam Wiranu sejumlah 400.000 dollar AS
-M Jafar Hafsah sejumlah 100.000 doar AS
-Mirwan Amir sejumlah 1,2 juta dollar AS
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun